Mengutip Tempo, Kuasa Hukum Ahyudin, Teuku Pupun Zulkifli mengatakan program kerja yang dilakukan ACT dengan Boeing adalah dalam bentuk pembangunan fasilitas umum dari dana CSR ahli waris korban kecelakaan pesawat Boeing Max 737, Lion Air JT-610.
"Jadi programnya bukan uang yang diberikan kepada ahli waris itu," katanya.
"Program CSR Boeing yang dikerjasamakan dengan ACT itu dalam bentuk pengadaan fasum."
Dugaan aliran dana ke Al-Qaeda
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga menduga aliran transaksi uang antara ACT dengan jaringan terorisme Al-Qaeda.
"Berdasarkan hasil kajian dari database yang PPATK miliki, ada yang terkait dengan pihak yang, masih diduga pernah ditangkap, menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait Al-Qaeda," ujar Kepala PPATK, Ivan Yustiavanda pekan lalu (06/07).
Saat ini PPATK telah menghentikan sementara transaksi pada setidaknya 300 rekening yang dimiliki ACT.
Densus 88 Antiteror Polri mengatakan sedang menyelidiki dugaan tersebut setelah menerima laporan dari PPATK.
"Densus 88 secara intensif sedang bekerja mendalami transaksi-transaksi tersebut," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88, Komisaris Besar Aswin Siregar kepada wartawan, Kamis lalu (07/07).
Namun, kuasa hukum mantan Presiden ACT Ahyudin, Teuku Pupun Zulkifli, membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa bukti transfer aliran dana ke kelompok Al-Qaeda tidak benar adanya.
Baca Juga: Ahyudin Siap Berkorban dan Dikorbankan Demi ACT Tetap Ada
Ahyudin sendiri usai diperiksa untuk ketiga kalinya di Bareskrim Polri kemarin (12/07) mengaku siap menghadapi segala konsekuensi hukum, termasuk jika ditetapkan menjadi tersangka.
"Demi Allah, saya siap berkorban atau dikorbankan sekali pun, asal ACT sebagai sebuah lembaga kemanusiaan yang Insya Allah lebih besar manfaatnya untuk masyarakat luas, tetap bisa hadir, eksis, berkembang dengan sebaik-baiknya," ujar Ahyudin.
Berita Terkait
-
4 Pemeran Pria dalam Drama Korea dengan Act of Service Paling Romantis
-
Ulasan Novel Mata Malam: Duka dari Catatan Kelam Sejarah Korea Selatan
-
TXT Umumkan Jadwal Konser Baru 'Act: Promise - Ep.2' di Incheon dan Eropa
-
El Rumi Punya Bahasa Cinta Ini, Enggak Heran Kalau Syifa Hadju Klepek-Klepek
-
'Act of Service' Ala El Rumi Bikin Heboh: Suapi Syifa Hadju Sambil Nonton Konser Dewa 19
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan