Suara.com - Merantau di usia muda. Ungkapan ini tampaknya cocok disematkan untuk Audia Syaharani. Bayangkan, di usia 21 tahun, perempuan asal Karawang, Jawa Barat itu, berani untuk mencari peruntungan di Arab Saudi.
Kepada tim Media Center Haji (MCH), Audia bercerita baru sebulan bekerja di Arab Saudi, tepatnya di Kota Jeddah Dia dipekerjakan sebagai bagian dari tim hospitality di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Audia Syaharani datang ke Jeddah melalui jasa yayasan tenaga kerja. Tidak seperti banyak cerita bahwa calon pekerja harus membayar sejumlah uang, dia malah mendapat uang saku di awal bekerja dari yayasannya.
"Saya datang lewat yayasan. Saya tidak perlu keluar uang, malah dibiayain. Dapat uang saku Rp 3 jutaan," katanya saat berbincang dengan Tim MCH (Media Center Haji) di Bandara Jeddah, beberapa waktu lalu.
Ketika ditanyakan bagaimana perasaannya bekerja jauh dari kampung halaman dan menginjakkan kaki pertama kali di Arab Saudi, perempuan berusia 21 tahun itu dengan cepat menjawab, "senang," katanya sambil tersenyum.
Perempuan berusia 21 tahun ini bercerita, sempat sedih di 10 hari pertamanya di Jeddah. Sebab dia belum bisa berkomunikasi dengan orang tuanya di kampung. "Belum ada wifi jadi enggak bisa nelpon ibu."
Tapi saat ini, dia merasa betah kerja di Jeddah. "Betah. Kerjanya enak. Enggak ada masalah," katanya. Komunikasi pun tidak terkendala. Karena atasannya bisa berbahasa Indonesia dengan baik meski orang Arab asli.
Audia dikontrak dua tahun oleh yayasan yang memperkerjakannya. Dia mendapat fasilitas tinggal berupa mess, di mana di tiap kamar dihuni hingga enam pekerja yang sama-sama berasal dari Indonesia.
Untuk biaya makanan sehari-hari, tidak ditanggung oleh yayasan. Dia bersama penghuni kamar lain patungan untuk belanja kebutuhan sehari-hari. "Kita jadi masak sama-sama biar hemat," katanya.
Baca Juga: KKHI Madinah Gelar Medical Check-up untuk Pantau Kesehatan Jemaah
Audia dan para pekerja lainnya akan diantar pulang pergi oleh bus jemputan yayasan saat jam kerja dimulai atau selesai.
"10 menit dari mess ke sini (Bandara Jeddah). Diantar pakai mobil yayasan," ceritanya.
Bersama teman-temannya yang lain, dia bekerja delapan jam sehari di Bandara Jeddah. Bagaimana dengan hari libur? "Libur sekali dalam seminggu. Saya kebagian libur di hari Selasa, karena tiap karyawan beda-beda."
Audia mengaku selama sebulan pertama kerja di Jeddah lebih memilih menghabiskan hari liburnya di kamar mess saja. "Saya belum jalan-jalan ke mana-mana, hanya tiduran dan istirahat saja di kamar," katanya tersipu.
Awal Mula Keinginan Kerja di Arab
Audia bercerita, sebelum memutuskan kerja di Arab Saudi, dia sempat berkuliah di kampung halamannya. Tapi tidak dia selesaikan. "Cuma kuliah satu semester doang, terus berenti," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500