Suara.com - Pemerintah Indonesia diminta segera merespons pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memutuskan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan secara global.
"Saya kira apa yang disampaikan WHO dengan menjadikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan secara global tentu kita harus segera merespons," kata anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo, hari ini.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus pada Minggu kemarin menyebutkan sebulan yang lalu ada 3.040 kasus cacar monyet dari 47 negara yang telah dilaporkan ke WHO. Hingga kini, wabah terus berkembang hingga mencapai 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 negara dan terdapat lima orang meninggal dunia.
Rahmad mengatakan Indonesia harus menjadikan kasus cacar monyet yang ditemukan dari Afrika kemudian di Eropa sebagai peringatan.
"Ini menunjukkan memang sebagai sebuah alarm untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena begitu cepat penularannya. Meskipun belum jadi pandemi ini sudah menjadi darurat kesehatan tentu kita harus bersikap," kata dia.
Pemerintah Indonesia diminta segera berkoordinasi dengan WHO, terutama terkait langkah-langkah antisipasi agar penyakit tersebut tak masuk ke Indonesia.
"Meskipun harus diakui kemungkinan potensi masuk ke indonesia itu pasti ada, mengingat sudah menyebar ke berbagai negara," kata dia.
Meski penyakit tersebut telah ditemukan vaksinnya, pemerintah Indonesia diminta tetap waspada.
"Bagi pemerintah Indonesia meskipun ini penyakit lama dan sudah ada vaksinnya kita tidak boleh kecolongan, tidak boleh teledor apalagi menganggap hal ini sebagai sebuah kejadian yang biasa," kata dia. [rangkuman laporan Suara.com]
Baca Juga: Perjalanan Cacar Monyet hingga Kini Ditetapkan Sebagai Darurat Kesehatan Global
Berita Terkait
-
Waspada! Wabah Mpox di Afrika Tidak Terkendali, 1.100 Orang Tewas
-
Waspada! Cacar Monyet Melonjak di Australia, Total 737 Kasus
-
Bukan Karena Kritik KPK! PDIP Ungkap Alasan Sebenarnya Pecat Tia Rahmania
-
Pecat 2 Kadernya, PDIP Beberkan 'Kecurangan' Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo di Pileg 2024
-
Monkeypox Merebak di Afrika, Apa Vaksin Mpox Aman untuk Anak?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis