Suara.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Suhud mengatakan, kekuatan bangsa terlihat pada kekuatan umatnya. Bahkan kekuatan umat juga karena pemimpinnya.
"Bangsa yang kuat itu umatnya juga kuat, baik itu pimpinan organisasi atau pimpinan sosial kemasyarakatan atau bahkan pimpinan formalnya. Umat kuat, bangsa kuat, pimpinan juga kuat," ujar Marsudi saat diskusi Milad ke 47 MUI bertajuk Merajut Kesatuan dan Kekuatan Umat di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Marsudi lalu menceritakan pengalaman pertamanya menangani konflik di Afghanistan pada tahun 2010.
Kata Marsudi, ia mencari tahu apa persoalan yang terjadi di Afghanistan sehingga membawa pecahan kelompok-kelompok di Afghanistan ke Indonesia.
Kemudian PBNU akhirnya mendatangkan faksi-faksi di Afghanistan ke Indonesia bertemu dengan para kiai di Ponpes, NU dan bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kata dia, faksi -faksi di Afghanistan menyatakan ingin kebersamaan dan tak ada konflik seperti yang ada di Indonesia.
"Saya coba datangkan ke Indonesia seluruhnya dari faksi-faksi di Afghanistan itu lalu saya bawa ke kiai-kiai pesantren Darul Universitas ke NU dan ke Muhammadiyah, semuanya ternyata nangis dan ngomong saya ingin seperti ini, saya ingin kebersamaan seperti ini saya ingin seperti Indonesia," tutur Marsudi.
Lebih lanjut, menurut Marsudi, Indonesia telah menjadi contoh konkrit berperan aktif dalam perdamaian negara-negara yang mengalami konflik.
"Saya hampir mengelilingi semua negara konflik, saya datangin, karena kebetulan saya Global Peace untuk bagaimana membuat perdamaian dengan tokoh-tokoh yang ada di negara konflik itu. Indonesia hari sudah menjadi contoh konkrit bagi mereka, Indonesia hari ini sudah menjadi nyata," katanya menambahkan.
Baca Juga: Pesan Ma'ruf Amin Ke MUI: Tak Perlu Ikut-ikut Tentukan Capres
Berita Terkait
-
Pesan Ma'ruf Amin Ke MUI: Tak Perlu Ikut-ikut Tentukan Capres
-
Dalam Milad MUI ke-47, Ma'ruf Amin Ingin Ada Ketum MUI yang Jadi Wapres atau Presiden di Masa Mendatang
-
Waketum MUI Sesalkan Perilaku Menjurus Promosi LGBT di Citayam Fashion Week
-
Fenomena Citayam Fashion Week, Waketum MUI: yang Penting Jangan Ganggu Kepentingan Umum
-
Usai Izin ACT Dicabut, Waketum MUI Sebut Kerja Sama MUI dan ACT Telah Dihentikan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar