Suara.com - Seruan aksi bertajuk ''Ramai-Ramai Lempar Botol Pipis' ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) viral jagat media sosial hingga buat pihak kepolisian merespons ajakan tersebut. Adapun seruan tersebut diketahui sebagai imbas dari langkah Kominfo memblokir sejumlah situs ternama terkait dengan aturan PSE atau Penyelenggara Sistem Elektronik.
Diketahui pihak yang menginisiasi aksi tersebut sempat tiba-tiba membatalkan niat mereka. Namun, kini diketahui massa tetap beraksi dengan menyiramkan air kencing ke tembok pagar gedung bertuliskan 'Kementrian Komunikasi dan Informatika.', bukan melemparkan botol pipis.
Lantas, siapakah yang mengawali seruan tersebut? Berikut serba-serbi aksi siram air kencing ke gedung Kominfo.
BPP unggah poster seruan aksi 'Lempar Botol Pipis'
Usut punya usut, sosok yang menginisiasi aksi tersebut diketahui adalah sebuah kelompok bernama Blok Politik Pelajar (BPP).
Poster tersebut mengundang berbagai lapisan masyarakat untuk bergabung dalam aksi yang awalnya diagendakan pada Senin (1/8/2022) pukul 14.00 WIB di depan Kantor Keminfo, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Aksi yang terbilang nyeleneh tersebut berawal dari kekhawatiran masyarakat yang terimbas pemblokiran sejumlah situs vital. Adapun masyarakat tersebut khususnya para pekerja yang akses penunjang pekerjaannya terhalangi lantaran Kominfo memblokir beberapa situs seperti PayPal.
"Dear rekan-rekan jurnalis, konten kreator, dan warga lainnya, Kominfo RI memblokir sejumlah platform digital seperti Steam, PayPal, Epic Games, dan lainnya," tulis caption unggahan seruan aksi 'Lempar Botol Pipis' via akun Instagram resmi BPP.
"Hal ini sontak menuai protes dari netizen di internet karena merugikan banyak pihak. Untuk itu, kita harus menunjukkan tindakan langsung sebagai protes terhadap pemblokiran yang dilakukan Kominfo tersebut," lanjut tulis keterangan unggahan BPP.
Baca Juga: Protes Blokir Steam-PayPal, Kantor Kominfo Disiram Air Seni
Capai ribuan partisipan
Selain membagikan undangan tersebut via Instagram, BPP juga awalnya membuat undangan melalui Facebook. Usai poster tersebut viral lantaran dibagikan ke berbagai media sosial, terhimpun sejumlah 567 orang yang memberi respon akan hadir dalam kegiatan tersebut, dan 2.600 orang menyatakan tertarik hadir.
Tuai atensi dari kepolisian
Usai viral, undangan tersebut mendapatkan perhatian dari pihak kepolisian. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menegaskan bahwa pihaknya akan mengamankan siapun yang tergabung dalam kegiatan tersebut.
Pasalnya, ia melarang tegas adanya aksi tersebut yang baginya melanggar aturan dan norma masyarakat.
"Kalau kami temukan itu ya kami amankan. Enggak boleh," kata Komarudin kepada wartawan, Senin (1/8/2022).
Berita Terkait
-
Massa Aksi Siram Air Kencing: Kominfo Lebih Pantas jadi WC Ketimbang Urus Persoalan Publik
-
Seruan Blokir Kominfo Sempat Menggema, Johnny G Plate Berterima Kasih ke Warganet: Saya Memperhatikan!
-
Tiga dari Tujuh PSE yang Diblokir Masih Bermasalah, Kominfo Cari Kantor Pusat Lewat Kedubes Negara Sahabat
-
Usai Kritik Kominfo, WhatsApp Arie Kriting Diteror
-
BPP Batalkan Aksi Simbolis 'Ramai-Ramai Lempar Botol Pipis ke Keminfo'
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan