Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mengatakan bahwa dorongan dan desakan untuk Puan Maharani maju sebagai calon presiden 2024 semakin kuat. Hal itu menyusul kebutuhan bangsa Indonesia di masa depan yang dianggapnya semakin berat dan beragam.
"Bersama mbak Puan, kita berharap perbaikan ke depan bagi rakyat Indonesia. Bukan hanya dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, juga tegaknya ideologi bangsa kita," ujar Effendi Simbolon dalam sebuah webinar bertajuk "Mengukur Peluang Tiga Poros Utama Pilpres 2024", di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Menurutnya, sosok Puan Maharani juga menjawab kebutuhan akan identitas bangsa Indonesia dengan ideologi Pancasila yang saat ini menghadapi banyak cobaan.
Ia lantas menyebutkan kalau persoalan ideologi ini menjadi satu hal sangat penting karena banyak cobaan yang dihadapi, baik dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, sosok Puan semakin dibutuhkan sebagai calon presiden.
"Ideologi bangsa kita banyak pengaruh dari luar dari dalam, maka ini pasti menjadi kriteria untuk melihat siapa yang akan diusung sebagai calon di 2024," jelasnya.
Effendi Simbolon secara pribadi menegaskan bahwa kiprah Puan Maharani sebagai sosok figur kandidat capres semakin hari semakin baik. Puan dinilainya bisa memberikan warna alternatif bagi masyarakat dan punya kualifikasi membawa perbaikan bagi bangsa Indonesia ke depan.
Sebagai seorang yang cukup lama mengenal Puan Maharani, Effendi Simbolon mengaku sangat mengetahui sepak terjang Putri dari Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri yang disebutnya sangat luar biasa.
"Mbak Puan basisnya lulusan UI dan dari perjalanan keluarga yang baik. Jam terbang politik yang mumpuni, anggota DPR tiga periode, menteri koordinator PMK, dan sekarang ketua DPR sekaligus juga pimpinan di partai. Semua posisi itu dijalankan dengan sangat baik," paparnya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa Puan punya nilai lebih sebagai figur yang kental dengan darah kepemimpinan.
"Bobot bibit bebet Mbak Puan ya cucu Bung Karno, putrinya ibu Megawati dan pak Taufik Kiemas yang terkenal sebagai tokoh simpatik. Beliau (Taufiq Kiemas, red) tak punya kata bermusuhan, beliau orang Sumatera yang sangat mencintai keindonesiaan. Itu menetes juga mengalir ke Mbak Puan," papar Effendi Simbolon.
Sejak lama, Puan menjadi sosok yang mandiri dan kemandiriannya itu tak bisa dipungkiri karena terlihat dari kinerjanya. Dalam banyak amanah yang diemban, Puan selalu meninggalkan jejak dan kesan yang positif.
"Setelah sukses sebagai Menko PMK dan masuk sebagai ketua DPR, praktis sampai saat ini berjalan sangat baik. Semua fraksi leluasa menyampaikan sikap politiknya. Tak ada belenggu demokrasi terpimpin di DPR yang semua dibatasi. Enggak ada itu. Malah diberikan kebebasan tergantung anggota DPR masing-masing. Itu Mbak Puan," tuturnya.
Dalam hal survei politik, kata dia, Puan memang jarang disebut namanya. Namun ia mengatakan sampai saat ini publik mengenal Puan sebagai Ketua DPR dan belum sebagai seorang calon (capres/cawapres).
Oleh karena itu, Effendi Simbolon optimistis nama Puan akan terus bergerak naik dengan elektabilitas yang kuat seiring waktu, dan saatnya nanti ditentukan Calon Presiden untuk 2024.
"Saya optimistis masih akan terus bergerak untuk mendapatkan elektabilitas yang cukup. Untuk berdampingan atau mendampingi, itu ranahnya ketua umum (Megawati Soekarnoputri, red). Yang pasti kita tegak lurus pada keputusan partai, namun secara pribadi saya mengatakan Puan Maharani," tegasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Perhatian! Menteri yang Jadi Capres Diminta Mengundurkan Diri oleh Bappilu Demokrat
-
PDIP Belum Putuskan Soal Capres Maupun Koalisi, Effendi Simbolon: Semuanya Masih Proses
-
Paripurna DPRD DKI Hanya Dihadiri 15 Orang, Rasyidi PDIP Khawatir Rapat Online Jadi Dalih Anggota Dewan Tak Datang
-
Protes DPRD DKI Masih Gelar Rapat Daring, Rasyidi PDIP: Cucu Saya Saja Sekolah PTM 100 Persen
-
Puan Maharani: Pemerintah Perlu Antisipasi Modus Baru Perdagangan Manusia Terhadap PMI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu