Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melaporkan total sebanyak 129 WNI yang menjadi korban penyekapan, penipuan dan perdagangan manusia di perusahaan online scammer, Kamboja telah berhasil diselamatkan. Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan dari 129 WNI tersebut, 12 diantaranya akan dipulangkan pada hari ini untuk tahap pertama.
"Sebagai hasil konkrit pada hari ini, akan dipulangkan 12 warga negara Indonesia yang menjadi korban penipuan online scam. Ini adalah tahap pertama sebagai hasil konkrit pembahasan kemarin," ujar Judha dalam Press Briefing Kemlu, Jumat secara virtual, Jumat (5/8/2022).
Judha mengungkapkan alasan hanya ada 12 WNI yang dipulangkan pada tahap pertama. Menurutnya hal tersebut dilakukan lantaran ada kendala keterbatasan penerbangan.
Hal tersebut kata Judha karena bersamaan dengan penyelenggaraan ASEAN Ministerial Meeting di Phnom Penh.
"Memang ada kendala yaitu keterbatasan flight. Sebab pada saat yang bersamaan ada AMM yang dilakukan di Phnom Penh sehingga banyak penerbangan yang penuh," tutur dia.
Judha menyebut WNI perempuan menjadi prioritas Kemlu untuk pemulangan tahap pertama.
"Yang paling cepat yang bisa kita lakukan pemulangan pada hari ini 12 orang kita utamakan adalah perempuan," ungkap Judha.
Selain itu, Judha memaparkan tahap pemulangan WNI korban penyekapan, penipuan dan perdagangan manusia di perusahaan online scammer, Kamboja selanjutnya akan dilakukan pada Sabtu (6/8/2022) dan Senin (8/8/2022)
"Tahap selanjutnya kami akan lakukan, insya Allah pada hari Sabtu dan Senin," ucap Judha.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Head in The Clouds Jakarta 2022, Rich Brian dan NIKI Bakal Tampil?
Lebih lanjut, Judha menyebut pasca ketibaan 12 WNI tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kementerian lembaga terkait, untuk proses rehabilitasi dan reintegrasi korban ke keluarga masing-masing. Adapun Kemlu dalam hal ini bekerjasama dengan Kementerian Sosial.
"Jadi 12 orang tersebut akan diinapkan sementara waktu di rumah perlindungan trauma center," katanya.
Berita Terkait
-
Kemlu Sebut Jumlah Korban Penyekapan WNI di Kamboja Menjadi 129 Orang
-
Masih Disekap, Situasi Mencekam Ratusan WNI Terpaksa Harus Kencing di Botol
-
Masih Disekap di Shihanoukville Kamboja, Ratusan WNI Kebingungan dengan Situasi Mencekam
-
Ratusan WNI Masih Disekap di Shihanoukville Kamboja, Keadaannya Mencekam Hingga Kencing di Botol
-
Bertemu 62 WNI Korban Penipuan di Kamboja, Menlu Retno Sampaikan ini
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak