Suara.com - Kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat yang kini masih bergulir disebut sebagai masalah krusial. Sebab, keterangan tentang apa yang sebenarnya terjadi di lokasi saat kejadian hanya bisa didapat dari Bharada Richard Eliezer.
Bharada Richard Eliezer telah ditetapkan sebagai tersangka dan diumumkan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian pada Rabu kemarin lusa. Termutakhir, Irjen Ferdy Sambo sebagai sang empunya rumah dinas lokasi penembakan telah diperiksa sebagai saksi.
"Problem krusialnya karena di TKP itu yang bisa kita dapatkan hanya keterangan Bharada E," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik saat diskusi daring, Jumat (5/8/2022).
Taufan melanjutkan, kesulitan mencari saksi lain menjadi salah satu alasannya. Pasalnya, satu ajudan Ferdy Sambo yakni Bripka Ricky cuma mendegar suara teriakan istri Ferdy Sambo, yakni Putri Chandrawathi saat insiden berlangsung.
"Tolong Richard (Bharada E) tolong Ricky, karena ada Ricky satu lagi itu, kemudian Richard ini turun ke bawah dia ketemu dengan Yosua (Brigadir J)," kata dia.
Lantaran tak ada saksi lain yang melihat insiden penembakan, Taufan mengendus adanya kejanggalan. Pasalnya, Brigadir Yosua disebut sempat menodongkan senjata api ke arah Putri Chandrawathi.
"Jadi keterangan bahwa selama ini ada keterangan bahwa Yosua sedang menodongkan senjata. Dalam keterangan mereka ini tidak ada peristiwa itu. Makanya banyak sekali yang tidak klop antara keterangan yang disampaikan di awal dengan yang sesudah kami telusuri," jelas Taufan.
Dalam perkara ini, penyidik telah menetapkan Richard Eliezer sebagai tersangka. Penetapan tersangka merujuk pada hasil penyidikan terhadap 42 saksi dan ahli dan barang bukti.
Adapun, pasal yang dipersangkakan yakni Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Tindakan Richard Eliezer menghabisi nyawa Yosua murni pembunuhan bukan dalam rangka mebela diri.
Baca Juga: Hindari Debat, Komnas HAM Minta Semua Pihak Tunggu Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
Kekinian, Richard telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri. Dia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Yosua tewas ditembak oleh Richard Eliezer di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Richard merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo.
Tiga hari setelah kejadian, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Ferdy Sambo.
Berita Terkait
-
Kasus Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Bakal Periksa 25 Polisi yang Tidak Profesional?
-
Video Viral Dewi Tanjung Sentil Gaya Bicara Irjen Ferdy Sambo Saat Minta Maaf ke Publik: Kayak Baca Pancasila
-
Periksa 10 HP, Komnas HAM Kantongi Data Percakapan Terkait Kematian Brigadir J
-
Hindari Debat, Komnas HAM Minta Semua Pihak Tunggu Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
-
Cegah Manipulasi, Komnas HAM Cek Ulang Bukti CCTV versi Polisi Kasus Kematian Brigadir J
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York