Suara.com - Militer China menerbangkan puluhan pesawat tempur sebanyak 149 kali ke arah Taiwan dalam beberapa hari terakhir. Ketegangan China vs Taiwan ini bukan pertama kali terjadi. Kenapa taiwan dan china bermusuhan?
Aksi China terbaru ini sebagai upaya menunjukkan kekuatan militer Beijing terhadap negara dengan ibu kota Taipei itu. Meskipun semua penerbangan berada di wilayah udara internasional, situasi itu menimbulkan kekhawatiran bahwa kesalahan perhitungan dapat menyebabkan eskalasi yang tidak disengaja.
Publik pun penasaran tentang kenapa Taiwan dan China bermusuhan. Maka dari itu, simak penjelasannya berikut.
Menteri pertahanan Taiwan menggambarkan situasi saat ini sebagai yang paling parah dalam 40 tahun.
"Ini adalah situasi terberat dalam 40 tahun kehidupan militer saya," kata Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng kepada anggota parlemen pada hari Rabu, 3 Agustus 2022.
Komentar itu dibuat sehari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen memperingatkan "konsekuensi bencana" jika pulau yang diperintah sendiri itu jatuh ke tangan Beijing dan menekankan bahwa Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan diri jika demokrasi dan cara hidupnya terancam.
Serangan itu terjadi ketika Tiongkok menghadapi penolakan yang lebih besar dari negara-negara di kawasan itu dan meningkatnya kehadiran angkatan laut dari AS dan negara-negara demokrasi Barat lainnya di Asia ketika Taiwan memohon lebih banyak dukungan dan pengakuan global.
Kenapa Taiwan Dan China Bermusuhan
Alasan kenapa Taiwan dan China bermusuhan harus dilihat kembali ke kronik sejarahnya. Salah satu alasan kenapa Taiwan dan China bermusuhan, dikutip dari dw.com, Beijing memandang Taiwan sebagai provinsi Tiongkok yang memisahkan diri dari Tiongkok daratan di tengah perang saudara pada tahun 1949.
Baca Juga: Situasi di Taiwan Dan China Bisa Berubah Cepat, Nasib WNI Terancam
China semakin memobilisasi tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi untuk merongrong pemerintahan Tsai yang condong pada kemerdekaan sambil mengancam akan membawa pulau itu di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok.
Rekor jumlah penerbangan militer China di dekat Taiwan selama sepekan terakhir menunjukkan bahwa Beijing siap untuk meningkatkan tekanan pada kepemimpinan Taiwan. Song Yu-Ning, seorang editor senior di majalah Defence International mengatakan kepada DW bahwa kegiatan militer China dimaksudkan untuk menekan Taipei.
"Kami tidak tahu alasan di baliknya, tetapi intensitas latihan militer dapat meningkatkan kemungkinan insiden yang akan memulai perang," katanya, memperingatkan bahwa Taiwan harus berhati-hati dalam menanggapi provokasi Beijing.
Namun, beberapa ahli mengatakan risiko bahwa ketegangan terbaru bisa berputar di luar kendali tetap rendah.
"Kita seharusnya tidak hanya fokus pada jumlah pesawat, tetapi jenis jet tempur," ungkap Lin Ying-yu, asisten profesor urusan Asia-Pasifik di Sun Yat-sen University, kepada DW.
Misalnya, jika PLA mengirim KJ-500, pesawat terbang peringatan dini dan kontrol udara generasi ketiga, ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, itu bisa "mengkhawatirkan, tetapi masih terlalu sewenang-wenang untuk mengatakan dari tanda-tanda ini apakah Tiongkok akan menyerang Taiwan," ungkap Lin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis