Suara.com - Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih mempertahankan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan menaikkan kedua jenis BMM tersebut. Perbandingan harga BBM di dunia pun turut menjadi sorotan masyarakat.
Harga Pertalite dan Solar bersubsidi di Indonesia cenderung masih murah sebab pemerintah telah memberikan subsidi pada APBN tahun ini sebesar Rp 502,4 triliun. Sementara itu, terhitung sejak 3 Agustus 2022 lalu PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga tiga jenis BBM non subsidi antara lain yaitu Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Penyesuaian harga terhadap tiga jenis BBM non subsidi tersebut menjadi kewenangan Pertamina, dengan sebelumnya telah mempertimbangkan tingginya harga minyak mentah dunia yang saat ini masih diangka sekitar US$ 100 per barel.
Berbedaan selisih antara produksi minyak dengan jumlah kebutuhan di dalam negeri, menyebabkan Indonesia masih harus mengimpor BBM dari luar negeri. Di tengah situasi naiknya harga minyak mentah dunia, impor menyebabkan bertambahnya beban keuangan negara. Hal ini lantaran pemerintah harus memenuhi selisih BBM dengan nilai keekonomiannya.
Menurut data Global Petrol Prices, harga BBM di Indonesia termasuk yang paling murah dibandingkan sejumlah negara net-importer minyak lainnya. Global Petrol Prices merilis daftar harga BBM yang setara RON 95 di seluruh dunia.
Berdasarkan data tersebut, harga BBM Indonesia masih diangka Rp 17.740 per liter pada 20 Juni 2022. Harga tersebut tergolong lebih murah dibandingkan dengan harga di negara kaya minyak, seperti Amerika Serikat dan hampir menyamai harga di Rusia dan Arab Saudi.
Adapun, negara dengan harga BBM tertinggi di dunia ada di wilayah Asia, yaitu Hong Kong, yang mencapai angka Rp 44.467 per liter. Dengan kata lain BBM di Hongkong hampir tiga kali lipat harga BBM di Indonesia.
Perbandingan Harga BBM di Dunia
Berdasarkan perbandingan harga BBM dunia, harga BBM di Indonesia ternyata tidak termasuk dalam 10 besar paling mahal. Di mana harga BBM Pertamina paling mahal yaitu untuk BBM jenis Pertamax Turbo senilau Rp16.200 per liter. Sedangkan Dexlite seharga Rp15.000 per liter dan Pertamina Dex seharga Rp16.500 per liter.
Melansir dari laman Global Petrol Price, berikut ini daftar harga BBM dari yang termahal di dunia:
1. Hong Kong USD2,98 atau setara Rp44.323 (kurs Rp14.873 per USD per liter)
2. Iceland USD2,41 (Rp35.696 per liter)
3. Barbados USD2,39 (Rp35.545 per liter)
4. Central African Rep USD2,33 (Rp34.653 per liter)
5. Belize USD2,30 (Rp34.217 per liter)
6. Norway USD2,29 (Rp34.068 per liter)
7. Swiss USD2,28 (Rp33.919 per liter)
8. Finlandia USD2,18 (Rp32.435 per liter)
9. Belanda USD2,15 (Rp31.988 per liter)
10. United Kingdom USD2,14 (Rp31.840 per liter)
Sementara harga rata-rata BBM di Amerika yaitu Rp 17.582 per liter. Harga bensinnya tergolong lebih rendah meskipun AS merupakan negara maju secara ekonomi.
Mengutip laman Global Petrol Price, rata-rata harga BBM untuk bensin di ASEAN yaitu:
1. Malaysia Rp6.814,37 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp7.146,78 per liter.
2. Vietnam Rp16.075,33 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp15.271,48 per liter.
3. Myanmar Rp18.136,02 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp20.811,69 per liter.
4. Thailand Rp18.572,74 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp14.537,16 per liter.
5. Kamboja Rp19.204,12 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp18.117,09 per liter.
6. Filipina Rp19.323,57 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp19.005,27 per liter.
7. Laos Rp25.602,11 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp18.557,63 per liter.
8. Singapura Rp28.872,25 per liter. Sementara untuk bahan baka diesel Rp28.563,06 per liter.
Itulah tadi perbandingan harga BBM di dunia, berdasarkan data dunia menunjukkan jika Indonesia termasuk negara dengan harga BBM termurah. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Harga BBM Bersubsidi Bakal Naik, Bahan Bakar Nonsubsidi Sudah Naik Lebih Dulu, Ini Daftarnya Termasuk di Jatim
-
Dilema Rencana Kenaikan Harga BBM: Jangan Dinaikkan Kalau Kasihan Rakyat
-
Menkeu Sri Mulyani Lapor Jokowi, Jika Tak Mau Naikkan Harga BBM, Butuh Tambah Anggaran Subsidi Rp195,6 Triliun
-
Lagi, Menkeu Sri Mulyani Tegaskan Kuota Solar dan Pertalite Ludes pada Oktober 2022
-
Miris, Nelayan di Aceh Bayar BBM Subsidi Lebih Mahal dari Harga Normal Akibat Ulah 'Mafia'
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!