Suara.com - Pendakwah di Indonesia diimbau untuk selalu menjaga nilai-nilai kebangsaan dan memberikan pemahaman positif kepada umat.
"Menjadi pendakwah hendaknya terus menerus menjaga nilai-nilai kebangsaan kita yang disepakati bersama," kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Marsudi Syuhud saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Standardisasi Da'i yang ke-15 yang diadakan oleh Komisi Dakwah MUI di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, hari ini.
Bahkan, kata dia, pendakwah harus turut serta memberikan pemahaman positif terhadap nilai-nilai kebangsaan kepada umat.
Menurut dia tidak dimungkiri bahwa pada sebagian warga bangsa ini masih ada yang bertanya-tanya apakah dalam berbangsa dan bernegara sudah sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
"Pertanyaan yang simpel ini masih banyak berkecamuk di perasaan dan pikiran sebagian bangsa kita, maka sebagai pendakwah harus turut serta memberikan pemahaman positif terhadap nilai-nilai kebangsaan ini," ujarnya.
Ia menegaskan Indonesia adalah negara yang didirikan atas dasar konsensus oleh para pendiri bangsa dari beragam latar belakang dan mencontohkan negara Madinah yang di dalamnya terdapat umat Islam, Nasrani, Yahudi dan Majusi yang diikat dalam perjanjian Piagam Madinah
"Waman lahiqo bihim wajahada ma'ahum innahum ummatun waahidah, Barang siapa yang telah sepakat dan berjuang bersama sama-sama, mereka adalah bangsa yang satu," ujarnya.
Pada bagian lain dia juga mengingatkan para pendakwah agar saling bertoleransi dalam menyikapi perbedaan di kalangan umat Islam sendiri.
"Jika bertentangan, perbedaan paham yang ada di sebelah kanan dan di sebelah kiri dengan memberikan ruang masing-masing bergeser ke tengah. Dari sini persatuan bisa terwujud tanpa menghilangkan ciri diferensiasi cara berdakwah," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Bikin Heboh, Felix Siauw Analisis Luffy One Piece: Sosoknya Seperti Imam Mahdi
-
Di Balik Kontroversinya, Awal Mula Dakwah Gus Iqdam Punya Kisah Menyentuh
-
Heboh Pengajian Gus Iqdam Dibuka Musik DJ Sampai Dibilang Kurang Pantas, Ternyata Ada Alasannya
-
5 Pendakwah Indonesia Meninggal Saat Ceramah, Terbaru Ustaz Yahya Waloni
-
Penjelasan Gus Miftah Soal Dakwah di Candi Prambanan yang Tuai Pro Kontra
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut