Suara.com - YouTuber bercadar bikin publik tercengang dan garuk-garuk kepala karena memaksa wanita seksi berpakaian ketat untuk mengenakan pakaian tertutup. Dalihnya, si jilbaber itu minta si wanita tutup aurat. Netizen ramai-ramai kecam dengan menyebut konten sampah.
"Liat konten sampah kaya gini langsung mual anjir. Enek bgt. Bayangin ada konten creator yang nyuruh buka hijab pada perempuan yg pakai hijab apa yang terjadi?" begitu salah satu komentar netizen @mug****
Dikutip dari SuaraKalbar, konten sampah itu tersebar di Twitter lewat akun @littlevixen__. Sudah banyak yang menonton tayangan berdurasi 1.39 menit itu.
"Bnyk pelanggaran berat dari video ini: Datang tak diundang, merasa berhak menutupi aurat orang lain. Nanya agama belakangan, pokoknya insist tutupi dulu. Sudah ditolak, tetap dikejar agar mau ‘mendengarkan dakwahnya sebagai renungan’. Entah apa lagi namanya jika bukan MAKSA...," tulis @littlevixen__ .
Publik mengacam aksi jilbaber itu. Si perempuan bercadar itu disebut membuka aib si perempuan seksi, bukan menutupi aibnya.
Seharusnya, menurut netizen, YouTuber itu blur si perempuan.
"Kalau dia muslimah yang peduli sama aurat, seharusnya tetap sensor perempuan yang tidak menutup aurat tersebut. Bukan malah dijadikan konten untuk adsense," ujar @rem****
Selain itu netizen lain menyebut si jilbaber merusak citra Islam. Sebab di paksa wanita seksi itu menutup auratnya.
Bahkan ada netizen yang gemes ingin memaki perempuan bercadar itu.
"Kalau aku jadi mbak-mbak rambut panjang aku ajakin gantian: TAPI ABIS INI MBAK GANTIAN BUKA CADAR TERUS PAKE ROK GEMES KAYA AKU GINI YAAA OKE GAK? OKE DONGGGG!" Tulis @ogr****
Berhenti paksa orang pakai hijab!
Sekda DIY, Baskara Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (29/08/2022) meminta semua pihak menghormati keberagaman DIY. Mereka tidak boleh melakukan pemaksaan pada orang lain yang memiliki perbedaan keyakinan.
Pemda DIY sebenarnya sudah mengingatkan pada semua pihak untuk bisa menghormati keberagaman DIY. Sebagai miniatur Indonesia, banyak masyarakat dari berbagai suku, ras dan agama yang tinggal dan hidup berdampingan di kota ini.
Karenanya aksi pemaksaan pemakaian hijab di Malioboro yang menjadi salah satu ikon pariwisata di DIY mestinya tidak dilakukan. Meskipun video yang viral tersebut merupakan konten, hal itu tidak seharusnya dilakukan di DIY yang menghargai toleransi.
Berita Terkait
-
Welas Asih dalam Balutan Keramahan Miss Raminten
-
Wali Kota Yogyakarta Minta Pengamen Malioboro Berkualitas di Atas Rata-Rata!
-
Unisi Hotel Rayakan Milad ke-9 dengan Semangat Berbagi dan Berbenah
-
Menjelajahi Kuliner Malam Yogyakarta: Tak Sekadar Gudeg dan Angkringan
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'