Suara.com - Semua pengelola pesantren, khususnya yang berada di lingkungan NU, diimbau meningkatkan pengawasan terhadap santri-santri mereka.
"Kami menyerukan kepada pesantren-pesantren, khususnya di lingkungan NU, untuk lebih memperhatikan masalah sistem pengawasan santri-santri," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf di Jakarta, hari ini.
Peningkatan pengawasan tersebut dapat mencegah terjadinya kekerasan terhadap santri.
Imbauan itu untuk menanggapi kasus penganiayaan terhadap salah satu santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Albar Mahdi, oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang, Sumatera Selatan, itu, meninggal dunia.
Gus Yahya mengatakan bahwa dia prihatin terhadap peristiwa tersebut. Dia mendukung pimpinan pesantren Gontor dalam menangani kasus itu.
Meskipun kasus ini menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir, Gus Yahya meyakini masyarakat akan tetap memandang pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang terpercaya.
"Saya yakin masyarakat masih tetap melihat pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang terpercaya untuk mendidik anak-anak secara komprehensif, tidak hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal perilaku," ucap dia.
Selama ini, kata dia, masyarakat pun mengetahui manfaat-manfaat dan peran besar pesantren yang nyata dalam pendidikan di Tanah Air.
Sebelumnya pada Selasa (6/9), pihak Ponpes Gontor mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri Albar Mahdi/AM (17) oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang itu meninggal dunia.
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata juru bicara Ponpes Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid di Ponorogo, Jawa Timur.
Sejauh ini, kata dia, pimpinan Gontor sejauh ini telah mengambil tindakan tegas terhadap para terduga pelaku, dengan mengeluarkan santri yang terlibat penganiayaan. [Antara]
Berita Terkait
-
Gus Yahya Tak Masalah Kembalikan Konsesi ke Pemerintah, Benar Tambang jadi Pemicu Konflik PBNU?
-
Kebakaran Gudang Pesantren Al Mawaddah Padam, 23 Korban Sesak Napas Dirawat di Rumah Sakit
-
PBNU Memanas: Yahya Cholil Staquf Tegaskan Pleno Penetapan Pj Ketua Umum Tidak Sah
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!
-
Banser Bantu Bersihkan Gereja HKBP Sibolga yang Terdampak Banjir
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata