Suara.com - Menjadi seorang Presiden ternyata bisa diperuntukkan untuk seseorang lulusan SMA. Hal tersebut mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang mengatur syarat capres 2024, maka seorang lulusan SMA boleh mendaftarkan diri sebagai calon presiden.
Aturan syarat pendidikan terendah sebagai syarat menjadi capres 2024 tersebut tertulis dalam Pasal 169, yang berbunyi:
"Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau sekolah lain yang sederajat"
Ketentuan tersebut juga berlaku bagi seseorang yang lulusan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Pondok Pesantren Salafiah, Sekolah Menengah Theologia Kristen, dan Sekolah Seminari.
Lantas, bagaimana dengan riwayat pendidikan para Presiden Republik Indonesia? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Soekarno (Periode 1945-1966)
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno atau yang lebih akrab disebut dengan Bung Karno lahir di Surabaya, Jawa Timur.
Semasa menempuh pendidikan sekolah dasar hingga tamat, Bung Karno tinggal di Surabaya. Presiden Soekarno kemudian melanjutkan pendidikan di HBS (Hoogere Burger School).
Bung Karno lulus dari HBS pada tahun 1920 kemudian pindah ke Bandung dan melanjutkan pendidikannya di THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang saat ini dinamakan ITB.
Bung Karno berhasil meraih gelar Insinyur setelah lulus dari THS pada tanggal 25 Mei 1926.
2. Soeharto (Periode 1966-1998)
Presiden Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta. Diketahui, Presiden Soeharto masuk ke sekolah dasar pada saat dirinya berusia delapan tahun. Namun, Presiden Soeharto sering berpindah-pindah.
Mulanya, Presiden Soeharto bersekolah di SD Puluhan, Godean. Kemudian, Presiden Soeharto pindah ke SD Pedes karena kedua orang tuanya pindah rumah.
Setelah itu, Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941.
Pada tanggal 5 Oktober 1945, Presiden Soeharto resmi menjadi anggota TNI.
Tag
Berita Terkait
-
Balas Adian Napitupulu, Wasekjen Demokrat: Era SBY PDIP Tolak Harga BBM Naik Sampai Nangis, Kenapa Sekarang Dukung?
-
Membandingkan Hukuman Koruptor di Era SBY dan Jokowi, Obral Remisi Kecewakan Publik
-
Trending di Twitter, Foto Syur Mirip Azwar Anas Kembali Beredar
-
Detik-detik Demonstran di Medan Bakar Foto Puan Maharani, Kecewa dengan Wakil Rakyat
-
Gusdur Bicara Pembantaian PKI, Orang Gak Salah Ikut Dibunuh Tanpa Proses Peradilan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal