Suara.com - Hasil tes kebohongan Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang menggunakan alat lie detector hingga kini belum diungkap Polri ke publik.
Terkait itu, Kriminolog menilai alasan Polri belum mengungkap hasil tes kebohongan Ferdy Sambo lantaran masih menyimpan sejumlah kebohongan atau deception detected.
"Hasil tes polygraph dari FS tidak dapat disampaikan kepada publik karena masih ada 'deception detected' atau kemungkinan tidak jujur pada sejumlah keterangan," kata Kriminolog dari Australian University Leopold Sudaryono kepada Suara.com, Minggu (11/9/2022).
"Keterangan yang mana saja, inilah yang tidak dibuka demi kepentingan penyidikan," imbuhnya.
Leopold turut menyinggung perihal hasil tes kebohongan yang dilakukan terhadap Bripka Ricky Rizal, Bharada Ricard Eliezer dan Kuwat Maruf. Menurutnya, Polri berani mengungkap hasil tes kebohongan ketiganya karena dinilai jujur atau no deception detected.
"Hasil polygraph (lie detector) dari RR, E dan KM disampaikan kepada publik karena menurut examiner ahli 'no deception detected', alias keterangan disampaikan secara jujur tanpa kebohongan sesuai dengan BAP," jelas Leopold.
Ferdy Sambo Cs Jalani Tes Kebohongan
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menyatakan Polri tidak mengungkap hasil tes kebohongan (polygraph) Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua karena hal itu menjadi kewenangan Pusat Laboratorium Forensik Polri dan penyidik kepolisian.
Baca Juga: Farhat Abbas Membenarkan Tindakan Ferdy Sambo : Normal Dalam Hukum Islam Berzina Harus Dibunuh
"Hasil uji lie detector/polygraph pro justitia (penegakan hukum) untuk penyidik," kata Dedi di Jakarta.
Ferdy Sambo menjalani tes kebohongan yang dilakukan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada Kamis (8/9/2022) di Puslabfor Sentul.
"Informasi dari Laboratorium Forensik pemeriksaan (Ferdy Sambo) sampai pukul 19.00 WIB. Hasilnya apakah sudah selesai? Itu domainnya Laboratorium Forensik dan penyidik," ujar Dedi.
Seperti juga dengan hasil tes kebohongan terhadap Putri Candrawathi dan saksi Susi yang pemeriksaannya pada hari Selasa (6/9/2022) juga tidak diungkapkan kepada publik karena hal itu menjadi kewenangan penyidik.
Selain karena kewenangan penyidik, ada kekhawatiran Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Andi Rian Djajadi terjadi opini atau analisis yang liar dari masyarakat terhadap hasil tes kebohongan Putri Candrawathi dan Susi.
"Saya melihat justru analisis liar dari media dan pengamat yang tidak paham teknis pasca pelaksaaan uji poligraf,” kata Andi kepada Antara saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Berita Terkait
-
Anggota DPR Minta Penyidik Usut Kesaksian ART Susi Terkait Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J Terhadap Putri Candrawathi
-
Ustaz Derry Sulaiman Sindir Putri Candrawathi Layaknya Ratu Zulaikha dalam Kisah Nabi Yusuf: Kisah Pelecehan Penuh Dusta
-
Farhat Abbas Membenarkan Tindakan Ferdy Sambo : Normal Dalam Hukum Islam Berzina Harus Dibunuh
-
Ferdy Sambo Ngotot Tidak Tembak Brigadir J, Bharada E Ungkap Poin Krusial
-
Harapan Orang Tua yang Berikan Nama Anak Perdy Sambo: Semoga Tubuh Besar, Ganteng, Jadi Jenderal Pula
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing