Suara.com - Sedikitnya lima orang tewas setelah gempa berkekuatan 7,6 mengguncang Papua Nugini pada hari Minggu (11/9/2022) waktu setempat.
Pusat Survei Geologi AS mengatakan gempa terjadi pada kedalaman 90 kilometer di bawah permukaan dekat lempeng Australia, sekitar pukul 09.46 waktu setempat.
Menurut kantor PBB di Pacific Island, gempa bumi melanda timur Kainantu, provinsi Dataran Tinggi Timur.
Pusat gempa ditemukan di barat laut Lae, di daerah lembah Markham dekat kota Mutzing.
Setidaknya empat orang dilaporkan terluka.
Kematian dilaporkan di pantai Rai di provinsi Madang dan di kota Wau di provinsi Morobe.
“Semua terkubur dalam tanah longsor,” tambah kantor PBB.
Gempa dirasakan di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Port Moresby.
Laporan PBB mengatakan pembangkit listrik tenaga air Ramu – bendungan terbesar di negara itu di dekat Kainantu di provinsi Dataran Tinggi Timur – juga rusak, yang mengakibatkan pemadaman sistem total di seluruh provinsi Dataran Tinggi, Madang, dan Morobe.
Baca Juga: Papua Nugini Diguncang Gempa Magnitudo 7,6: Bangunan Rusak, Isi Supermarket Berjatuhan
Selain itu, dataran tinggi dan jalan utama juga mengalami kerusakan.
Media lokal melaporkan bahwa lima asrama yang baru dibangun di Universitas Goroka runtuh akibat guncangan, yang membuat lebih dari 7.600 mahasiswa kehilangan tempat tinggal.
Perdana Menteri James Marape mengatakan pemerintah "siap membantu, tetapi membutuhkan laporan lengkap tentang kerusakan."
“Saya tahu, telekomunikasi dan listrik di beberapa bagian negara juga telah terpengaruh, dan saya meyakinkan warga di daerah yang terkena dampak bahwa kami siap untuk mengatasi semua ini,” katanya dalam konferensi pers pada hari Minggu. (Sumber: Anadolu)
Berita Terkait
-
Gempa Bumi Kembali Guncang Mentawai, Kali Ini Bermagnitudo 5,1
-
Rangkaian Gempa Bumi Terjadi di Mentawai, Badan Geologi Minta Masyarakat Tetap Tenang
-
Senin Dini Hari, Mentawai Kembali Diguncang Gempa M5,1
-
Terjadi Dua Kali Guncangan Gempa Hari Ini di Mentawai, Ratusan Warga Mengungsi ke Tempat Lebih Aman
-
Mentawai Diguncang Gempa, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra