Dia memisalkan adanya manipulasi DPT di Pacitan, Jawa Timur. Pacitan adalah kampung halaman SBY.
Tak hanya itu, Hasto menyebut Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati yang menjadi anggota KPU saat itu, setelah pemilu selesai justru menjadi kader Demokrat.
"Di luar itu, data hasil pemilu dimusnahkan. berbagai bentuk tim senyap dibentuk," kata Hasto.
Hasto juga menyerang SBY yang juga pernah menaikkan harga bahan bakar minyak pada era kepemimpinannya.
Menurut Hasto, SBY menggunakan dana hasil kenaikan harga BBM untuk kepentingan politik elektoral. Pada saat bersamaan, kata dia, terjadi politisasi hukum terhadap lawan politik SBY.
Secara ideologis, Hasto menuding rezim SBY yang menjadi motor pendorong liberalisasi polisik melalui sistem pemilu daftar terbuka.
"Puncak liberalisasi politik dan sektor pertanian, juga terjadi zaman SBY," tutur Hasto.
Hasilnya, menurut Hasto, jumlah suara pemilih Partai Demokrat pada Pemilu 2009 naik hingga 300 persen.
"Setelah Pak SBY tak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya 'bubble' mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instan."
Baca Juga: Yakin SBY Tak Main-main soal Indikasi Curang Pemilu 2024, PKB Minta Aktor Utama Diungkap
Hasto: jangan ganggu Jokowi
Pernyataan SBY yang berencana 'turun gunung' pun tak luput disindir oleh Hasto.
Menurut Hasto, SBY tak pernah naik gunung atau meninggalkan gelanggang politik, sehingga aneh kalau lawannya itu berkata demikian.
"Setahu saya, beliau tidak pernah lagi naik gunung. Jadi turun gunungnya Pak SBY sudah lama dan berulang kali," cibirnya.
Hasto menilai sah-sah saja SBY memakai istilah 'turun gunung' tapi di mewanti-wanti hal itu bukan berarti ingin mengganggu pemerintahan Jokowi yang disokong penuh PDIP.
"Kalau turun gunungnya itu mau menyebarkan fitnah ke Pak Jokowi, maka PDIP akan naik gunung, agar bisa melihat jelas apa yang dilakukan Pak SBY."
Tag
Berita Terkait
-
Yakin SBY Tak Main-main soal Indikasi Curang Pemilu 2024, PKB Minta Aktor Utama Diungkap
-
Dugaan SBY Soal Pilpres 2024 Dipaksakan Hanya Dua Paslon Disebut Bisa Terjadi, Tapi...
-
Bukan Bahas Persoalan Politik dengan Yenny Wahid, Anies Baswedan: Tentang Kompetisi di SCBD
-
Sekjen PDI Perjuangan Sebut Depok Tidak Berkembang, Mohammad Idris: Itu Menyinggung Perasaan Semua Pihak
-
Anies Baswedan Bertemu AHY, Ahmad Syaikhu dan Surya Paloh, Bahas Apa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!