Suara.com - Sejumlah pernyataan elite Partai Demokrat di Rapimnas 2022 pekan lalu terus menjadi buah bibir masyarakat.
Mulai dari kesiapan Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun gunung hingga Agus Harimurti Yudhoyono yang menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo sekadar gunting pita.
Pernyataan sang Ketua Umum Partai Demokrat ini tentu menuai pro dan kontra. Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Jansen Sitindaon kini mengklarifikasi masalah tersebut.
Lewat tayangan Political Show di kanal YouTube CNN Indonesia, Jansen menegaskan AHY tidak pernah menyebut pemerintahan Jokowi cuma menggunting pita.
"Kalau ada yang mengatakan, tidak ada pembangunan di zaman dulu, bagaimana kira-kira? Kemudian mas AHY menampilkan slide, (lalu berkata) nyatanya banyak (proyek yang) direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya, dan dibangun, sehingga banyak yang sudah 70-80 persen, tinggal gunting pita," kata Jansen, menirukan pernyataan AHY di Rapimnas Demokrat.
"Setahun gunting pita, masuk di akal tidak? Ya kita tidak perlu juga diapresiasi, tapi jangan juga mengatakan ini kehebatan kami, satu tahun gunting pita," sambungnya, seperti dikutip Suara.com, Kamis (22/9/2022).
Pernyataan itu yang kemudian dinilai sudah banyak disalahartikan. Padahal AHY, menurut Jansen, hanya ingin menunjukkan bahwa ada proyek-proyek strategis Indonesia yang sebenarnya sudah dimulai sejak era SBY tetapi penyelesaian sampai pengesahannya di era Jokowi.
"(Namun) kita harus akui, Pak Jokowi, humasnya, termasuk buzzer-buzzer gitu, memang berhasil melekatkan soal Indonesia ini baru dibangun di masa Pak Jokowi. Seluruh infrastruktur di Indonesia ini baru dibangun di masa Pak Jokowi," ungkap Jansen.
Hal ini rupanya meresahkan bagi kader Demokrat sehingga diklarifikasi oleh AHY. Namun pernyataannya malah disalahartikan, apalagi karena yang disorot ternyata sejumlah proyek di setahun pertama kepemimpinan Jokowi.
Baca Juga: HIPMI Kenalkan Tiga Calon Ketum di Istana, Jokowi Minta Harus Bisa Menggairahkan Perekonomian
Salah satunya pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Waduk seluas 4.900 hektare itu diresmikan pada Agustus 2015, sementara Jokowi baru dilantik pada Oktober 2014.
"Makanya, kalau memang bisa Pak Jokowi membangun waduk sebesar Jatigede itu dalam 10 bulan, silakan dibuktikan. Karena memang itu sudah selesai, bahkan mungkin 90 persen (di era SBY)," terang Jansen dengan berapi-api.
Karena itulah, Jansen maupun AHY berharap agar tidak ada lagi narasi bahwa Partai Demokrat tak memedulikan pembangunan infrastruktur.
Tenaga Ahli Utama KSP Heran Demokrat Baru Protes Sekarang
Ade Irfan Pulungan dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengaku heran Demokrat baru mempermasalahkan peresmian proyek tahun 2015 sekarang.
"Saya juga heran kenapa baru disampaikan sekarang. Apakah ini pertanda Pemilu sudah dekat?" ucap Ade yang hadir di kesempatan yang sama.
Tag
Berita Terkait
-
Soal Endorse Jokowi buat Prabowo Nyapres, Fadli Zon: Pasti akan Membantu, Apalagi dari Penguasa
-
Ketum Jokowi Mania: Pemerintah Sekarang Nembak Orang Kaya yang Mati Orang Miskin
-
Demo di Patung Kuda, Nakes Minta Diangkat Jadi ASN
-
Panas Kader PDIP Vs Demokrat Saling Serang Soal Pilpres, Harga BBM Hingga Gaji PNS
-
SBY Turun Gunung Disebut Peringatan Bapak ke Anak, Jubir Demokrat Kicep Dengar Penjelasan Adian Napitupulu
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?