Suara.com - Para pakar meragukan klaim dari para pejabat di Indonesia, yang mengatakan mereka tidak lagi mencatat adanya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) dalam beberapa pekan terakhir.
Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali mengatakan Bali sudah bebas PMK hampir dua bulan terakhir.
Laporan resmi terakhir mengenai adanya kasus di Bali adalah pada tanggal 1 Agustus lalu.
Namun ABC melihat dan merekam ternak yang menunjukkan gejala PMK selama beberapa minggu terakhir di beberapa wilayah di Bali.
Para petani melaporkan ternak mereka mengalami gejala konsisten dengan PMK, seperti mulut yang berbusa, kaki yang bengkak dan ternak yang kehilangan nafsu makan.
Para pejabat di Denpasar juga mengonfirmasikan kepada ABC, jika lebih dari 60 ternak dipotong di pekan pertama bulan September karena PMK.
Seorang pejabat senior Kementerian Pertanian mengatakan Bali sudah memotong 556 sapi yang mengidap PMK di bulan Juli, demi menghilangkan klaster PMK di Denpasar dan sekarang tidak ada lagi kasus PMK di pulau tersebut.
Namun seorang pakar masalah virus Indonesia yang tidak mau disebut namanya mengatakan ia sangat meragukan bahwa Bali sudah bebas dari PMK.
Sementara seorang dokter hewan Australia mengatakan tidak mungkin bisa menghilangkan kasus PMK di Indonesia sebegitu cepat seperti yang diklaim pejabat.
Baca Juga: 11 Ekor Sapi di Sumbar Positif Mengidap Penyakit Mulut dan Kaki, Pasar Ternak Ditutup 14 Hari
"Saya kira ini adalah penyakit paling menular kedua yang diketahui sains," kata Ross Ainsworth, dokter hewan, yang pernah bekerja belasan tahun di bidang peternakan di Australia tapi sekarang banyak menghabiskan waktu di Bali.
"Kebijakan Pemerintah di sini [Indonesia] adalah tidak membicarakan penyakit tersebut dan berharap beritanya akan hilang dari pembicaraan."
"Penyakit ini sangat menular sehingga pasti akan tetap ada dan akan tetap di sini dalam waktu yang lama."
Pemerintah Bali juga tampaknya berada di bawah tekanan untuk menghilangkan penyakit tersebut, sebelum Bali menjamu para pemimpin dunia yang akan hadir dalam KTT G-20 pada pertengahan November.
'Kasusnya nol, betul-betul kasusnya nol'
Dalam perjalanan yang baru-barui ini dilakukan, ABC merekam sejumlah sapi yang berada di kawasan sebelah timur dan barat daya pulau, yang menunjukkan gejala yang konsisten dengan kasus PMK.
Namun para pemilik ternak tidak bisa mengonfirmasi apakah hewan ternaknya terkena PMK, juga tidak bisa melakukan pengobatan karena kesulitan biaya.
Tag
Berita Terkait
-
Menko Pratikno Curhat Sakit Sinus yang Menyerangnya: Kisah Pribadi di Balik Inovasi Kesehatan
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Tragedi Banjaran: Ibu dan Anak Tewas, Negara Baru Ingat Pentingnya Konseling Keluarga
-
SOS! Keluarga Indonesia Kehilangan Sentuhan? Ini Jurus Ampuh Menko PMK Selamatkan Generasi dari AI
-
Dokter Spesialis Langka di Daerah Terpencil? Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Ini
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80