Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) berkomitmen menghadirkan solusi keuangan komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung UMKM naik kelas. Tidak hanya membantu lewat permodalan, BNI juga membuka akses pasar kepada UMKM, sehingga mereka dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri.
Direktur Institutional Banking BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan, UMKM di Tanah Air memiliki sejumlah tantangan untuk berkembang. Selain kesulitan dari sisi permodalan, UMKM juga belum maksimal dalam mengadopsi teknologi untuk mendorong pemasaran produk-produk mereka.
BNI sebagai agen pembangunan berkomitmen untuk membantu segmen tulang punggung perekonomian bangsa yakni UMKM untuk dapat tumbuh dan melompat lebih tinggi di masa pemulihan ekonomi tahun ini.
“Dari kondisi ini, kami yakin bahwa UMKM butuh dukungan permodalan dan pemerintah juga melihat dengan cermat kebutuhan ini. Oleh karena itu, pemerintah memberikan amunisi untuk UMKM berupa kredit usaha rakyat (KUR),” katanya.
Sis Apik menambahkan, untuk mendukung UMKM tumbuh, BNI menyalurkan KUR. Berbeda dengan kredit komersial, KUR memiliki keunggulan, yaitu administrasi yang lebih sederhana, syaratnya lunak, dan bunga yang terjangkau yakni sebesar 6 persen.
BNI terus mendorong agar UMKM dapat naik kelas. BNI juga berkomitmen mendukung UMKM dan mempersiapkan journey pemberdayaan bagi UMKM, mulai dari UMKM yang baru memulai usaha, mengembangkan usahanya, hingga pada tahap akhirnya UMKM dapat go global dan mendunia Bersama BNI.
Di fase awal atau yang kami sebut Fase Inisiasi (Go Productive), BNI telah mempersiapkan berbagai pemberdayaan bagi UMKM, agar dapat meningkatkan kapabilitasnya. Dari sisi pendanaan, BNI memiliki program Pendanaan UMK dengan syarat relative sangat mudah bagi UMKM yang usahanya berada pada fase awal.
Setelah usaha UMKM berkembang, BNI mendorong UMKM untuk masuk kedalam fase selanjutnya yaitu Fase Akselerasi (Go Digital) dimana UMKM sudah mulai menggunakan digitalisasi dalam proses bisnisnya dan mulai masuk ke pasar online.
Dalam pemberdayaan di fase ini, BNI bekerjasama dengan berbagai pihak antara lain start-up yang bergerak di bidang teknologi, e-commerce dan mitra strategis lainnya. Di fase ini, UMKM dapat mengakses pembiayaan KUR dari BNI dengan bunga yang sangat murah, serta proses yang mudah dan cepat.
Apabila usaha UMKM telah memasuki Fase Scale-up, BNI akan mendorong UMKM untuk dapat Go Global dengan berbagai macam pembinaan, yang saat ini telah tersedia dalam Xpora. Pada fase ini, UMKM dapat mengakses pembiayaan skala komersial dari BNI, termasuk memanfaatkan seluruh layanan remittance BNI yang semuanya dapat diakses melalui Program Xpora.
Selain menyalurkan KUR, BNI juga melakukan proses pendampingan kepada mitra-mitra BNI, agar mereka makin meningkat produktivitasnya dan meningkatkan kapabilitas UMKM.
Kemudian di fase akselerasi, BNI akan membimbing UMKM untuk digitalisasi proses bisnis sehingga dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas lewat internet. BNI telah bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce raksasa.
Baca Juga: Restoran Padang Binaan BNI di Den Haag Diapresiasi DPR
“Kami juga menghubungkan mereka dengan mitra-mitra korporasi dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk UMKM yang berorietasi pada ekspor, BNI memiliki BNI Xpora melalui 7 one stop shopping hub di Jakarta, Bandung, Solo, Denpasar, Surabaya, Medan dan Makassar,” kata Sis Apik.
Adapun sepanjang semester I/2022 melalui skema Xpora, BNI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp7,2 triliun, yang mana 43% dari total pinjaman tersebut mengalir ke sektor manufaktur dan 30 persen ke sektor perdagangan. Kemudian total pinjaman untuk debitur UKM berorientasi ekspor mencapai Rp22 triliun pada Semester I/2022.
Lebih lanjut pada semester I/2022, jumlah kredit yang disalurkan BNI ke sektor UMKM mencapai Rp100,2 triliun, tumbuh 10,2 persen year on year/yoy. Khusus untuk KUR, tumbuh 26,5% yoy menjadi Rp49 triliun pada 6 bulan pertama 2022.
Harapannya, UMKM nasional mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Dorong Kinerja UMKM Lokal, BNI Dukung Pameran Kriya Nusantara
-
BNI Dukung Ekspor Go Global Melalui Penguatan UMKM Naik Kelas ber-NIB
-
Pertamina Bantu 455 UMKM Binaan Go Global, Ini Strateginya!
-
Kinerja Baik, BNI Raih 4 Penghargaan Alpha Southeast Asia
-
Restoran Padang Binaan BNI di Den Haag Diapresiasi DPR
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?