Suara.com - Meski akan segera bergulir ke persidangan, masih ada beberapa hal yang belum terungkap mengenai pembunuhan Brigadir J.
Mulai dari soal motif sampai alasan mengapa pembunuhan dilakukan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Hal ini pula yang disoroti oleh Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Bahkan Kamaruddin memiliki pendapat sendiri mengenai penyebab Sambo tega menghabisi nyawa anak buahnya sendiri di rumah dinasnya.
Seperti dilihat Suara.com di kanal YouTube Refly Harun, Kamaruddin menduga pembunuhan dilakukan di rumah dinas supaya menjadi beban untuk negara.
"Kenapa ini direncanakan di rumah negara? Supaya ini jadi beban negara," tutur Kamaruddin yang pernyataannya kembali dibacakan Refly Harun, dikutip pada Senin (3/10/2022).
Kamaruddin menilai Sambo sedang berusaha menjauhkan rumah pribadinya dari investigasi polisi. "Kemudian ketika rumahnya mau dipakai, akan terganggu karena (pernah menjadi) tempat kejadian pembunuhan berencana," jelas Kamaruddin.
"Tetapi dia merencanakan ini ke rumah dinas, supaya rumah dinas menjadi beban pemerintah. Sehingga ketika mau dipakai ya rumah dinasnya tidak bisa, karena jadi objek, katakanlah (diberi) police line, sedangkan rumahnya tidak di-police line," lanjutnya.
Bahkan bila nantinya rumah dinas itu akan dijual, bisa jadi harganya akan turun karena pernah menjadi TKP pembunuhan berencana alias dianggap sebagai tempat angker.
Hal ini selanjutnya akan menjadi beban negara, tetapi tidak berdampak kepada Sambo karena bukan rumah pribadinya yang menjadi lokasi pembunuhan.
Baca Juga: Polri Tak Jadi Serahkan Ferdy Sambo Cs ke Kejaksaan Agung Hari Ini, Ada Apa?
"Karena ini dirancang di rumah dinas bukan di rumah Saguling (pribadi). Tentu yang menanggung beban itu menjadi ke negara atau institusi Polri. Itulah kecerdasan yang dimiliki oleh Ferdy Sambo," pungkas Kamaruddin.
Refly Harun Sebut TKP di Rumah Dinas Bukti Pembunuhan Berencana
Refly Harun berasumsi pemilihan rumah dinas sebagai lokasi pembunuhan menunjukkan Ferdy Sambo memang merencanakan untuk menghabisi Brigadir J.
"Ini menunjukkan bisa jadi ini pembunuhan berencana betul. Karena kalau dia emosi, maka ketika bertemu pertama kali dia langsung melabrak Yosua, tidak manggil dulu orang-orang ke lantai 3 rumah Saguling," kata Refly, merujuk pada Sambo yang sempat menawarkan Bripka RR untuk menembak Brigadir J tetapi akhirnya ditolak.
"Kalau demikian nggak bisa dikatakan ini sebuah spontanitas, kemarahan akibat pelecehan, tetapi ini seperti ada perencanaan untuk betul-betul menghabisi Yosua," ungkapnya melanjutkan.
Hal ini juga membuat motif pelecehan terhadap Putri Candrawathi semakin kabur. Misalnya dengan langsung memanggil Polres Magelang untuk menangkap Brigadir J, atau almarhum bisa langsung dieksekusi ketika bertemu pertama di rumah Saguling.
Tag
Berita Terkait
-
Ferdy Sambo Disebut Lapor ke Istana hingga Menteri Usai Tembak Brigadir J, Siapa?
-
Pelimpahan Tahap II Tersangka Pembunuhan Brigadir J ke JPU Diundur Lusa, Apa Alasan Polri?
-
Pilu Tangis Kekasih Brigadir J Kenang Rencana Pernikahan Tahun Depan, Kini Pupus Akibat Kekejaman Sambo
-
CEK FAKTA: Beredar Foto Nikita Mirzani Dipangku Ferdy Sambo Benarkah?
-
'Ferdy Sambo Tak Kehilangan Kekuasaan Meski Dipecat', Kuasa Hukum Brigadir J Wanti-wanti Ada Intervensi di Persidangan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka