Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan kalau tim gabungan independen pencari fakta atau TGIPF untuk mengusut tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang akan bekerja paling lama hingga satu bulan mendatang. Mahfud tidak menampik kalau TGIPF juga bisa menemukan pelaku tindak pidana yang berada di balik layar.
Mahfud menerangkan kalau secara umum, hasil TGIPF itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk penilaian kebijakan olahraga nasional khususnya sepak bola secara menyeluruh. Secara khusus, Mahfud menyebut kalau TGIPF juga bisa menemukan pelaku-pelaku tindak pidana di luar lapangan.
"Mungkin saja dari hasil TGIPF ini ditemukan pelaku-pelaku tindak pidana selain yang telah ditangani oleh Polri secara pro yustisia," sebut Mahfud dalam konferensi pers yang digelar Senin (3/10/2022).
Menurutnya, bukan tidak mungkin apabila ketika nanti TGIPF sudah bekerja, malah bisa menemukan orang yang sengaja sehingga menimbulkan kerusuhan.
"Kan mungkin saja, nanti ditemukan hal yang sesudah diselidiki ini ada tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang lebih besar bukan pelaku lapangan, mungkin ya mungkin," ujarnya.
Ia juga tidak menampik akan adanya kemungkinan permainan uang di balik pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. TGIPF sendiri telah mengajak mantan pimpinan KPK, Laode M Syarif untuk bekerja mengusut tuntas kerusuhan yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia.
"Atau kesalahan yang sengaja dilakukan orang yang ada di balik yang sekarang terlihat itu, nah, ini nanti tentu akan disalurkan lagi ke Polri untuk diproses secara hukum," terangnya.
"Kalau misalnya permainan itu karena uang dan itu menyangkut jabatan bisa saja nanti diserahkan ke KPK juga, bisa, itu nanti kita lihat saja."
Baca Juga: Kapolres Malang Dicopot Buntut Kerusuhan Stadion Kanjuruhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan