Suara.com - Umat Islam telah memasuki bulan Rabiul Awal sebagai penanda peringatan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kelahiran Nabi terakhir yang paling dimuliakan Allah SWT ini diyakini terjadi pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Lantas bagaimana sejarah Maulid Nabi?
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah menetapkan 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada hari Selasa, 27 September 2022 lali. Berdasarkan ikhbar ini, maka perayaan Maulid Nabi 2022 akan dilaksanakan pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Di Indonesia, Maulid Nabi dijadikan sebagai hari besar keagamaan yang akan diepringati setiap tahun oleh umat Islam.
Sepanjang bulan Rabiul Awal atau yang sering disebut juga sebagai bulan Maulid atau Mulud, umat Islam khususnya di Indonesia akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Pada umumnya, disetiap daerah akan berbeda-beda. Namun dengan niat yang sama.
Lantas bagaimana asal usul atau sejarah Maulid Nabi? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut.
Sejarah Maulid Nabi
Ternyata kebiasan merayakan atau memperingati hari lahir Nabi Muhammad sudah ada sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa Arab. Tepatnya, umat muslim telah melakukan Maulid Nabi sejak tahun kedua hijriah. Catatan sejarah itu merujuk pada buku Sejarah Maulid Nabi (2015) karya Ahmad Tsauri dari Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.
Tak hanya itu, dalam catatan tersebut juga menjelaskan bahwa seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan seorang ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke kota Madinah dan memerintahkan agar para penduduk mengadakan perayaan kelahiran dari Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.
Dari Madinah, Khaizuran juga telah singgah di kota Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada para penduduknya untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Jika di Madinah perayaan Maulid Nabi akan bertempat di masjid, Khaizuran memerintahkan kepada para penduduk Makkah untuk merayakan Maulid di dalam rumah mereka masing-masing.
Seperti yang dijelaskan dalam buku tersebut, Khaizuran disebutkan sebagai sosok yang sangat berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah. Di antaranya yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas (suami), Khalifah al-Hadi dan juga Khalifah al-Rasyid (putra).
Baca Juga: 20 Kata-kata Ucapan Maulid Nabi 2022 Islami, Bagikan ke Medsosmu!
Akibat dari pengaruh yang begitu besarnya tersebut, Khaizuran mampu menggerakkan semua masyarakat Muslim di Arab. Hal tersebut dilakukan semata agar teladan, ajaran, serta kepemimpinan mulia Nabi Muhammad dapat terus menginspirasi dan diteruskan oleh warga Arab dan juga umat Islam pada umumnya.
Kemudian, pada masa Dinasti Abbasiyah banyak terjadi pembaruan pemikiran pada semua sektor kehidupan. Mulai dari perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan umum, arsitektur, sampai dengan situs-situs bersejarah.
Khaizuran menjadi salah satu orang yang memiliki perhatian besar terhadap Nabi Muhammad beserta dengan situs-situs sejarah peninggalan Nabi Muhammad. Selain itu, ia juga memprakarsai penghormatan kepada kelahiran Rasulullah SAW.
Selain itu, dalam catatan sejarah lain juga menyebut bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar pada masa Dinasti Ayyubiyah di abad ke-10 Masehi. Tujuan digelarnya peringatan ini yaitu untuk memicu semangat dalam mencontoh pribadi Nabi. Saat itu, kondisi umat Islam sedang terpuruk akibat terjadinya gempuran Pasukan Salib. Sehingga membuat semangat tempur pasukan Islam melemah.
Lalu sosok Shalahuddin sebagai seorang sultan sekaligus panglima perang menggembleng atau mengajak kembali semangat Pasukan Islam untuk berperang melawan Pasukan Salib. Saat itulah perayaan Maulid Nabi dianggap sebagai tonggak daro kebangkitan umat Islam.
Sampai saat ini di banyak negara yang mayoritas penduduknya Muslim, termasuk di Indonesia akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai tradisi unik yang berbeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi