Saat itu Limna mengatakan ia tidak paham mengapa para pelaku melakukan tindakan pengeboman tersebut.
"Namun dengan semakin berkembangnya waktu saya belajar untuk memaafkan," katanya Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.
"Saya serahkan kepada negara untuk bagaimana menghukum mereka."
Tidak pernah ke lokasi selama 20 tahun
Deci Ketut Rudita adalah salah seorang korban ledakan di Sari Club tersebut ketika mobil yang ditumpanginya berada persis di depan tempat kejadian.
Karena peristiwa tersebut, Deci mengalami luka bakar sekitar 30 persen dan cedera lain yang parah di bagian matanya.
Walau ia sekarang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, Deci mengaku tidak pernah melewati atau mengunjungi tempat tersebut selama 20 tahun terakhir.
"Saya tidak pernah ke sana sejak peristiwa itu ... saya ingin mengubur kisah yang mengerikan tersebut dengan tidak pergi ke sana."
"Sampai sekarang perasaan saya tetap sama, saya merasa tidak ada kepentingan untuk mendatangi lokasi kejadian."
Walau tidak pernah mendatangi tempat tersebut Deci Ketut Rudita mengatakan mengenang peristiwa tersebut perlu dilakukan.
Baca Juga: Bom Bali Membuat Hubungan Indonesia dan Australia Makin Erat
"Momentum seperti ini bisa juga digunakan untuk mengedukasi mereka yang tidak tahu, mereka yang tidak mengalami," katanya.
Keluarga korban seperti Kadek Wina Parwani dan Ni Wayan Limna Rarasanti berusaha mengikuti upacara setiap tanggal 12 Oktober di Kuta.
Demikian juga halnya dengan salah satu korban lainya Ngesti Puji Rahayu yang biasa dipanggil Yayuk.
Berasal dari Jember, Jawa Timur, pada 2002 itu Yayuk baru pindah ke Bali dan bekerja menjadi juru masak ketika diajak majikannya ke Paddy Club ketika kemudian bom meledak.
Sekarang Yayuk masih tinggal di Bali dan mengatakan akan menghabiskan sisa hidupnya di pulau tersebut.
Dia juga mengatakan sudah memaafkan para pelaku dan pernah bertemu langsung dengan pelaku dalam sebuah pertemuan yang diatur pemerintah Indonesia beberapa tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid