Suara.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut salah satu saksi yang merekam kengerian di pintu 13 saat Tragedi Kanjuruhan, Kelpin, sama sekali itu tidak diculik oleh polisi seusai insiden maut pada 1 Oktober 2022 itu.
"Peristiwa penculikan itu tidak ada," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi dalam jumpa pers virtual, Kamis (13/10/2022).
Edwin menjelaskan Kelpin memang dijemput polisi pada 3 Oktober 2022 untuk dimintai keterangan terkait Tragedi Kanjuruhan. Kala itu, ada empat orang polisi menjemput Kelpin di mess tempatnya bekerja.
"Dimintai keterangannya sebagai saksi," papar Edwin.
Saat diperiksa, Kelpin disebut Edwin sama sekali tidak mengalami kekerasan oleh polisi. Kelpin diperiksa selama 2 jam di Polres Malang. Ponsel milik Kelpin sempat dipinjam penyidik untuk mengetahui rincian kejadian di Kanjuruhan.
"HP-nya sempat dipinjam untuk ditransmisi oleh penyidik," jelas Edwin.
Sempat Disebut Diculik
Sebelumnya, sempat mencuat kabar soal seorang Aremania atau suporter klub sepak bola Arema FC bernama Kelpin diculik pihak kepolisian. Musababnya, Kelpin merupakan sosok yang merekam detik-detik Aremania terjebak di pintu stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) lalu.
Kepolisian pun telah membantah soal adanya kabar penculikan tersebut. Polisi menyatakan cuma mengamankan Kelpin untuk menjadi satu dari 29 saksi yang diperiksa.
Baca Juga: Kena Prank, Dugaan Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Cuman Botol Obat PMK
Berita Terkait
-
Komisi Hukum DPR Kawal Penanganan Tragedi Kanjuruhan: Kami Ingin Mencari Kebenaran Atas Fakta
-
Dalami Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Selain Panggil PSSI, LIB dan Indosiar Juga Minta Pertanggung Jawaban
-
Polri Bakal Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan: Orangtua Korban Minta Minggu Depan
-
Kena Prank, Dugaan Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Cuman Botol Obat PMK
-
LPSK: Korban Tragedi Kanjuruhan Berhak Ajukan Ganti Rugi, Termasuk Jaminan Keamanan
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!