Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung baru-baru ini mengunjungi Kota Malang untuk menjadi pembicara di depan komunitas-komunitas yang berada di Malang, Jawa Timur.
Saat berada di sana, Rocky dikejutkan dengan banyaknya penampakan poster hingga baliho terkait tragedi kemanusiaan yang menewaskan ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan.
Hal tersebut Rocky katakan saat berbincang-bincang dengan jurnalis senior Hersubeno Arief.
"Semua jalan-jalan besar itu poster baliho besar-besar usut tuntas, ini pembunuhan segala macam. Itu dengan mudah kita lihat," kata Rocky seperti dikutip Suara.com melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis (13/10/22).
Ia menggambarkan bahwa kini Kota Malang seperti kota yang telah kehilangan cahaya. Banyak masyarakat yang frustasi akibat insiden berdarah tersebut.
"Begitu saya secara real ketemu dengan masyarakat di sini (Malang), Malang itu kayak kota yang kehilangan cahaya," ujar Rocky .
Di awal dialognya, Rocky menceritakan bahwa buntut dari Tragedi Kanjuruhan membuat masyarakat tak lagi menaruh kepercayaan kepada pihak-pihak terkait salah satunya Polisi.
Masyarakat Malang bahkan menilai peristiwa di awal bulan Oktober tersebut bukan sebagai peristiwa biasa. Mereka menilai bahwa peristiwa ini terjadi untuk menuntupi kasus-kasus besar yang sedang terjadi di negara tercinta ini.
Mereka merasa bahwa masyarakat menjadi getah dari persaingan yang ada di dalam elite kepolisian.
Baca Juga: Komisi Hukum DPR Kawal Penanganan Tragedi Kanjuruhan: Kami Ingin Mencari Kebenaran Atas Fakta
"Terkait dengan isu-isu lain bahwa ini persaingan di dalam tingkat elite kepolisian, kenapa harus kami yang tanggung getahnya," kata Rocky.
"Jadi orang mulai mencium bahwa masyarkat Malang itu membaca dengan cara yang berlapis-lapis. Bahwa bukan itu sekadar kriminal. Bagi mereka ini bukan sekadar apa yang terjadi di lapangan, tapi ada desain yang tak terbaca," imbuhnya.
Tak hanya itu saja, Rocky menilai bahwa masyarakat Malang memiliki pola pikir yang begitu dalam usai Tragedi Kanjuruhan. Sudah tertanam pemikiran bahwa peristiwa tersebut merupakan upaya untuk menutupi kasus-kasus besar lainnya.
Lebih jauh, Rocky menjelaskan bahwa telah ada ruang gelap yang menyelimuti Kota Malang usai tragedi kemanusiaan tersebut.
Harus ada trauma healing yang dilakukan untuk orang-orang di wilayah tersebut. Namun, trauma healing tersebut tak bisa dilakukan dalam waktu sekejap karena sudah ada luka batin yang tergores begitu dalam di masyarakat.
"Untuk memulihkan ini panjang karena ada batin yang tergores besar dan dalam di masyarakat Malang," terang Rocky.
Tag
Berita Terkait
-
Komisi Hukum DPR Kawal Penanganan Tragedi Kanjuruhan: Kami Ingin Mencari Kebenaran Atas Fakta
-
Dalami Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Selain Panggil PSSI, LIB dan Indosiar Juga Minta Pertanggung Jawaban
-
Polri Bakal Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan: Orangtua Korban Minta Minggu Depan
-
Kena Prank, Dugaan Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Cuman Botol Obat PMK
-
LPSK: Korban Tragedi Kanjuruhan Berhak Ajukan Ganti Rugi, Termasuk Jaminan Keamanan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI