Suara.com - Penggusuran rumah yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap rumah aktris senior, Wanda Hamidah menjadi perhatian masyarakat lantaran petugas mengungkap bahwa penggusuran tersebut terkait dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang menjadi permasalahan utama rumah Wanda Hamidah digusur dan diminta dikosongkan.
Wanda diketahui tidak punya hak penuh atas kepemilikan rumah tersebut, karena rumah tersebut berdiri di atas tanah milik Japto Soerjosoemarno yang merupakan Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila dan Wanda hanya memiliki SIP atas rumah tersebut.
Wanda yang kesal pun sempat mengunggah keluh kesahnya di Instagram pribadinya. Lalu, apa definisi dari hak guna bangunan itu sendiri dan bagaimana prosedur penggusuran rumah terkait hak guna bangunan? Simak selengkapnya.
Definisi HGB ini tertuang di dalam pasal 35 Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun Tahun 1960 yang berbunyi:
“Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun.”
Secara harfiah, pemegang hak guna bangunan ini dapat diberikan pembaharuan HGB dalam beberapa kondisi, seperti yang tertuang pasal 25 ayat 2 PP 40 sebagai berikut :
- Tanahnya masih dipergunakan dengan baik
- Syarat-syarat pemberian hak tersebut dipenuhi dengan baik oleh si pemegang hak
- Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 19
- Tanah tersebut masih sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang bersangkutan
Hak guna bangunan ini berfungsi untuk memberikan hak penuh kepada pemiliknya untuk menggunakan tanah atau bangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan. Dalam kasus ini, Wanda yang tidak memperpanjang pembayaran SIP sejak tahun 2012 membuat tanah ini menjadi sengketa dan diminta kembali oleh pemilik HGB.
Penggusuran rumah yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap rumah Wanda Hamidah ini juga mempertimbangkan beberapa kondisi, yaitu seperti yang tertuang pada UU Tata Ruang (UU No. 26/2007) yang mengatur beberapa hak warga terdampak. Hak-hak seperti:
- Mengetahui rencana tata ruang [Pasal 60 huruf a].
- Berpartisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang; pemanfaatan ruang; dan pengendalian pemanfaatan ruang [Pasal 65 ayat (1) dan (2)]
- Masyarakat berperan aktif dalam perumusan konsepsi rencana konsepsi rencana tata ruang termasuk dalam prosedur penyusunan rencana tata ruang [PP No. 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Pasal 7 (4), Pasal 20, dan Pasal 27 (1)].
- Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan penataan ruang dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan [UU Tata Ruang Pasal 66 (1)]. Masyarakat berhak untuk mendapatkan ganti rugi bila di lokasi tanah dan rumahnya ada perubahan penataan ruang.
Syarat yang dilakukan untuk penggusuran juga harus jelas dan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Dalam hal ini, ada 3 hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum terjadinya penggusuran, yaitu :
Baca Juga: Rumahnya Didatangi Banyak Orang, Wanda Hamidah: Ngapain ke Sini? Jangan Lakukan Kekerasan Ya
- Memberikan surat pemberitahuan dalam bentuk tertulis dengan lengkap dengan menguraikan alasan-alasan yang rasional tentang rencana penggusuran.
- Memastikan bahwa tidak ada orang yang akan kehilangan tempat tinggal.
- Menjamin terlebih dahulu akan adanya alternatif tempat tinggal yang memadai, yakni tempat tinggal yang dekat dengan lingkungan tempat warga terdampak bermata pencaharian.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Rumahnya Didatangi Banyak Orang, Wanda Hamidah: Ngapain ke Sini? Jangan Lakukan Kekerasan Ya
-
Pengosongan Rumah Wanda Hamidah karena Surat Izin Sudah Habis
-
Ketum Pemuda Pancasila Keturunan Ningrat, Japto Soerjosumarno Adalah Pemilik Lahan Rumah Wanda Hamidah yang Digusur?
-
Kronologi Sengketa Rumah Wanda Hamidah Hingga Marah-marah ke Anies Baswedan
-
Siapa Japto Soerjosoemarno? Disebut Sosok Pemilik Rumah yang Ditempati Wanda Hamidah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka