Suara.com - Seorang pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong diseret ke dalam kantor konsulat China di Manchester, Inggris, pada hari Minggu (16/10) waktu setempat dan dipukuli.
Menurut informasi dari BBC, beberapa orang pria keluar dari konsulat dan memaksa seorang demonstran masuk ke dalam komplek bangunan tersebut. Pria tersebut kemudian berhasil melarikan diri dengan bantuan dari polisi dan demonstran lainnya.
Demonstran tersebut mengatakan kepada BBC bahwa "mereka menyeret saya ke dalam, [dan] mereka memukuli saya".
Seorang juru bicara konsulat mengatakan para pengunjuk rasa membawa dan menunjukkan gambar yang menghina Presiden China, Xi Jinping.
Sementara itu, Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan sedang mencari kejelasan tentang insiden itu, dan kepolisian Greater Manchester juga telah memulai proses penyelidikan.
Usai insiden tersebut, sang demonstran yang bernama Bob menceritakan kepada BBC China bahwa "penduduk daratan" (sebutan untuk orang-orang dari China daratan) keluar dari konsulat dan merusak poster-poster mereka.
"Ketika kami mencoba menghentikan mereka, mereka menyeret saya ke dalam, mereka memukuli saya," katanya. Bob menambahkan bahwa dirinya kemudian ditarik keluar oleh polisi Inggris.
"Kejadian ini konyol. Mereka [para penyerang] seharusnya tidak melakukan itu. Kami seharusnya memiliki kebebasan untuk mengatakan apa pun yang kami inginkan di sini [di Inggris]."
Setelah kejadian itu, massa tetap marah. Para pengunjuk rasa berteriak pada orang-orang di konsulat dan juga pada polisi Inggris karena mereka dianggap dapat berbuat lebih banyak untuk membantu para demonstran.
Staf konsulat sebelumnya meminta para pengunjuk rasa untuk pindah ke seberang jalan.
Aksi protes tersebut dijaga oleh dua petugas polisi, tetapi jumlahnya bertambah ketika keributan dimulai. Mereka berkumpul di gerbang komplek bangunan dan mencoba menghentikan keributan dan menenangkan peserta demonstrasi.
Seorang petugas polisi memasuki halaman konsulat dan menarik kembali pria yang diseret ke dalam bangunan.
Setelahnya, sedikitnya delapan pria (beberapa di antaranya mengenakan helm dan rompi pelindung) kembali masuk ke gedung konsulat.
Kantor konsulat tersebut berada di wilayah Inggris tetapi tidak dapat dimasuki tanpa izin. Setiap pelanggaran yang dilakukan di premis diplomatik tunduk pada hukum Inggris, tetapi staf dapat memiliki kekebalan diplomatik.
Berita Terkait
-
Kalahkan Ganda Campuran China, Dejan Ferdinansyah dan Gloria Emanuelle Widjaja Juarai Indonesia International Challenge
-
Pabrik TSMC Bakal Dihancurkan Jika China Invasi Taiwan
-
Media China Soroti Lesti Kejora yang Pilih Cabut Laporan: Mereka Dihadapkan Tuduhan Penipuan Publik
-
Laga China Endurance Championship 2022 Putaran Kedua, FAW Audi Racing Team Raih Podium Andalkan Audi R8 LMS GT3 evo II
-
Analis Sebut Apple Akan Hentikan Pengiriman Perangkat ke AS dari China
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini