Suara.com - Sepanjang kehadirannya menemani dunia sepak bola, FIFA tak terlepas dari segudang kontroversi. Bahkan baru-baru ini, organisasi payung untuk olahraga sepak bola sedunia tersebut terseret kontroversi bersama PSSI.
Presiden FIFA sekaligus PSSI menuai amarah publik usai dituding tak memiliki empati terhadap para korban Tragedi Kanjuruhan. Sebab, Presiden PSSI Gianni Infantino menerima undangan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bermain bola bersama dalam sebuah laga persahabatan.
Sontak, aksi kedua petinggi organisasi sepak bola tersebut menuai kritikan menohok dari berbagai pihak.
Adapun sebelum kontroversi tersebut mencuat, FIFA juga pernah mencetak catatan segudang kontroversi di dalam maupun di luar negeri.
Berikut deretan kontroversi yang sempat dituai FIFA, termasuk soal laga persahabatan bersama PSSI.
Uji coba peraturan baru
FIFA sempat membuat perdebatan panas di kalangan pencinta sepak bola di seluruh dunia terkait uji coba peraturan baru pada 2021 silam.
Peraturan tersebut mengubah beberapa unsur permainan sepak bola yang telah menjadi identitas olahraga tersebut. Seperangkat peraturan tersebut juga sempat diujicobakan dalam turnamen Future of Football Cup.
Meski berdalih bahwa peraturan tersebut dicanangkan demi meningkatkan pengalaman bermain sepak bola, FIFA menerima segudang kritikan.
Baca Juga: Beda Hasil Pertemuan Presiden FIFA dengan Jokowi dan Ketum PSSI
Perubahan peraturan tersebut meliputi durasi permainan yang diubah menjadi 2x30 menit untuk satu pertandingan, waktu pertandingan berhenti ketika bola keluar dari lapangan, mengganti lemparan dalam menjadi tendangan dalam bak permainan futsal, hingga menghapus batasan pergantian pemain.
Sontak, para fans sepak bola justru menilai wacana tersebut akan mengubah wajah sepak bola.
Berencana menggelar Piala Dunia di Israel
FIFA juga mendulang kontroversi usai membuat keputusan untuk mendapuk Israel sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Sontak, berbagai negara mengecam keputusan tersebut. Sebab, Israel kini sedang berkonflik dengan Palestina terkait sengketa wilayah.
Menariknya, wacana tersebut datang dari Gianni Infantino yang kini juga terseret kontroversi seputar Tragedi Kanjuruhan.
Wacana gelar Piala Dunia dua tahun sekali
Infantino juga sempat menuai kontroversi terkait wacana untuk mengubah waktu pelaksanaan Piala Dunia menjadi dua tahun sekali. Wacana itu akhirnya disambut dengan perdebatan pro dan kontra dari para pencinta sepak bola dan Timnas sepak bola seluruh dunia.
Main bola bareng Iwan Bule di Indonesia
FIFA kembali menuai kontroversi bersama dengan PSSI terkait menerima undangan bertanding pada laga persahabatan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Infantino dan Iwan Bule tampak berbagi kebahagiaan bersama saat bertanding di lapangan hijau. Tetapi kebahagian tersebut justru dinilai sebagai wujud hilangnya empati dari kedua tokoh besar sepak bola itu.
Mantan wakil ketua KPK Laode M Syarif, yang juga anggota tim Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), menyinggung bahwa pertandingan tersebut dilakukan di tengah kondisi berduka publik atas Tragedi Kanjuruhan.
Melalui akun Twitter miliknya, Laode bahkan menyebut keduanya bermain sepak bola di atas kuburan para korban tragedi berdarah tersebut.
Komentar yang dilayakan Laode itu, dikemukakan di akun media sosial Twitternya @LaodeMSyarif. Laode singgung nurani Ibul yang tengah menemani Presiden FIFA, Gianni Infantino, dimana keduanya bermain sepak bola dalam laga persahabatan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Sedang bersenang-senang di atas 'Kuburan Masih Basah' dari 133 jenazah Stadion Kanjuruhan," cuit Laode M Syarif dikutip Suara.com, Rabu (19/10/2022).
Laode juga sontak menuntut tanggung jawab dari Iwan Bule selaku ketua PSSI atas Tragedi Kanjuruhan.
"Jadilah PERHATIAN" dan "Jadilah BERTANGGUNG JAWAB. Di mana hati-pikiran-jiwamu," tambahnya dalam bahasa Inggris.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Beda Hasil Pertemuan Presiden FIFA dengan Jokowi dan Ketum PSSI
-
Sentil Ketum PSSI Iwan Bule Main Bola Bareng Presiden FIFA, Vino G Bastian: Mending Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Akhiri Kunjungannya di Indonesia, Presiden FIFA Diantar Ketum PSSI dan Erick Thohir ke Bandara
-
Pemerintah dan FIFA Bekerja Sama untuk Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Asops Mabes Polri Bawa 4 Map untuk Diperiksa Komnas HAM Terkait Perjanjian Kerja Sama dengan PSSI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor