Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendalami informasi hilangnya sejumlah bagian rekaman kamera CCTV yang berada di lobby utama Stadion Kanjuruhan saat peristiwa yang mengakibatkan 134 orang meninggal dunia.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan hasil pemeriksaan dan temuannya dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang yang merupakan pengelolah Stadion Kanjuruhan didapati tidak terdapat rekaman yang hilang.
"Terkait CCTV yang ada di lobby utama, kami ditunjukan CCTV lobby utama. Dan ternyata CCTV lobby utama itu bisa terlihat utuh, dari jam sekian-sekian itu terlihat," kata Anam dalam sebuah video yang dikirimkannya kepada Suara.com, Jumat (26/7/2022).
Dia memastikan rekaman CCTV tersebut dalam keadaan utuh, dan tidak ada bagian yang hilang.
"Apakah ada yang tidak terlihat atau terhapus? Yang kami lihat itu semuanya ada, jadi tidak ada yang terhapus," kata Anam.
Sementara untuk CCTV lapangan parkir stadion, dari penjelasan Dispora Kabupaten Malang, terjadi permasalah teknis. Dikatakan pada Jumat (30/9) sehari sebelum Tragedi Kanjuruhan, terjadi pergantian kamera CCTV.
"Ada pergantian kamera sejak hari Jumat oleh teknisinya, cuman seting dari CCTV tersebut belum selesai sampai hari H pertandingan. Sehingga ketika merekam peristiwa kadang-kadang bisa kadang-kadang tidak karena itu ada sinkronisasi IT dan sebagaina, secara teknis itu jadi persoalan. Bukan problem yang lain," kata Anam.
"Kami ditunjukan jejak digitalnya, perubahan-perubahan IP address dan sebagainya, termasuk detail jejak digitalnya, kami ditunjukan itu sama tim dari teknisinya Dispora," sambungnya.
Temuan TGIPF
Diberitakan sebelumnya, dalam temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan disampaikan, CCTV yang berada di lobby utama dan lapangan parkir ada bagian yang hilang. CCTV hanya menunjukkan rekaman durasi 1 jam 21 menit. Sedangkan durasi seharusnya 3 jam 21 menit.
"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir," tulis TGIPF yang dikutip dalam laporannya.
Sebagaiman diketahui gas air mata ditembakkan polisi usai pertandingan antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10) lalu. Akibatnya dalam tragedi itu bukan hanya menyebabkan korban meninggal sebanyak 132 jiwa, namun terdapat ratusan korban mengalami luka ringan hingga berat.
Dalam catatan dunia sepak bola Indonesia, tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa yang mengerikan,dengan jumlah korban meninggal mencapai 132 orang. Peristiwa ini pun terjadi di masa kepemimpinan Iwan Bule sebagai ketua umumPSSI, federasi sepak bola profesional Indonesia.
Berita Terkait
-
Satu Lagi Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia, Totalnya 134 Orang
-
Setelah Dirawat 18 Hari, Reivano Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal di RS, Total yang Tewas Jadi 134 Orang
-
PSSI-FIFA Gelar Fun Football di Tengah Duka Kanjuruhan, Infantino: Berduka, tapi Sepak Bola Harus Jalan
-
Satu Korban Meninggal, Total Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Menjadi 134 Orang
-
Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah Lagi Jadi 134 Orang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
Terkini
-
Meski Lebih Efisien, TII Ungkap Tantangan Baru dalam Pemisahan Jadwal Pemilu
-
Proyek Mal Mewah di Kelapa Gading Digerebek, 14 WNA China Kepergok Jadi Kuli Bangunan
-
Bobby Nasution Terseret Dugaan Korupsi Jalan, KPK Berani Penuhi Perintah Pengadilan?
-
Fandom Travel Jadi Sorotan di TOURISE 2025: Konten Hiburan yang Mendorong Kunjungan Wisata
-
Erika Carlina Kembali Bertemu DJ Panda di Polda, Pintu Damai Mulai Terbuka?
-
Denny Indrayana Turun Gunung Bela Roy Suryo Cs, Sebut Kasus Ijazah Jokowi Upaya Pembungkaman Kritis
-
Sosok Raja Yordania Abdullah II: Keturunan Nabi, Pilot Andal, dan Sahabat Karib Presiden Prabowo
-
Pemerintah Genjot Kualitas Calon Pekerja Migran: Bahasa hingga Sertifikasi Jadi Fokus Utama!
-
Raja Yordania Tiba, Catat! Ini 8 Ruas Jalan Utama Jakarta yang Kena Rekayasa Lalin
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'