Suara.com - Kasus gagal ginjal akut di Indonesia yang menyerang ratusan anak telah mendapatkan perhatian dunia. Tak terkecuali dari media asing asal Amerika Serikat (AS) yang menyorot kebijakan pemerintah Indonesia.
Media AS, CNN, mengabarkan jika Indonesia telah menghentikan semua penjualan obat sirup atau cair, menyusul kematian hampir 100 anak dan lonjakan kasus cedera ginjal akut yang tidak dapat dijelaskan.
Melalui judul "Indonesia bans sale of all cough syrups after 99 child deaths", CNN mengungkap bagaimana larangan itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada Rabu (19/10/2022). Adapun headline berita tersebut berada di halaman awal.
Dalam isi beritanya, Kemenkes disebut akan memberlakukan larangan itu sampai pihak berwenang menyelesaikan penyelidikan terhadap obat sirup tidak terdaftar yang diduga mengandung bahan beracun.
Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, telah terjadi 99 kematian dan 206 kasus cedera ginjal akut pada anak-anak, di mana sebagian besar di bawah usia 6 tahun. Kasus ini sedang diselidiki.
“Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes meminta tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan untuk sementara waktu tidak meresepkan obat cair atau sirup,” jelas Syahril.
“Kami juga meminta toko obat menghentikan sementara semua penjualan obat cair atau sirup tanpa resep sampai penyelidikan kami selesai,” lanjutnya.
Larangan itu muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaitkan empat sirup obat batuk buatan India dengan kematian hingga 70 anak yang menderita gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat.
Awal bulan ini, pihak berwenang India juga telah menutup sebuah pabrik di New Delhi, tempat obat-obatan itu dibuat.
Baca Juga: Balita Berusia 8 Bulan Meninggal, Pemkab Banyumas Waspadai Kasus Gagal Ginjal Akut
WHO menduga bahwa empat dari sirup yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Limited – larutan oral Promethazine, sirup obat batuk bayi Kofexmalin, sirup obat batuk bayi Makoff dan sirup dingin Magrip N – mengandung “jumlah yang tidak dapat diterima” bahan kimia yang dapat merusak otak, paru-paru, hati, dan ginjal dari mereka yang mengambilnya.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara pada 5 Oktober. Ia mengatakan kematian anak di Gambia terkait dengan sirup obat batuk buatan India.
Sirup yang digunakan di Gambia tidak tersedia di Indonesia, menurut badan makanan dan obat-obatan negara Asia Tenggara itu.
Namun, Kamis (20/10/2022), Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan etilen glikol dan dietilen glikol – yang lebih banyak ditemukan pada produk seperti antibeku, cat, plastik, dan kosmetik – telah terdeteksi dalam sirup yang ditemukan di rumah beberapa pasien anak.
“(Bahan kimia itu) seharusnya tidak ada,” tegas Budi.
Budi menambahkan bahwa jumlah kasus gagal ginjal akut bisa lebih tinggi dari yang dilaporkan, dan kementeriannya mengambil pendekatan konservatif dengan melarang penjualan semua sirup.
Berita Terkait
-
Balita Berusia 8 Bulan Meninggal, Pemkab Banyumas Waspadai Kasus Gagal Ginjal Akut
-
Larangan Obat Sirup, Apotek, Nakes dan Dokter di Cianjur Dipoloti Pemda
-
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Austin di Pentagon untuk Bahas Peluang Kesepakatan Lebih Lanjut
-
Pemerintah Investigasi Bahan Baku dan Obat Pemicu Gagal Ginjal, Bakal Libatkan Kemendag dan Kemenperin
-
SKI Minta Pemerintah Revitalisasi Apotek Hidup
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN