Suara.com - Generasi muda Indonesia saat ini perlu memiliki strategi pengelolaan keuangan yang baik serta mengubah gaya hidup. Hal itu sangat diperlukan supaya generasi muda Indonesia bisa menabung dan memiliki rumah pertamanya baik rumah bersubsidi maupun non subsidi.
“Kementerian PUPR dan Bank BTN sangat mendukung generasi muda yang ingin memiliki rumah pertamanya. Namun untuk itu generasi muda harus memiliki strategi pengelolaan keuangan yang baik serta mengubah gaya hidup,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Ir. M Hidayat, MM dalam Webinar Kementerian PUPR dan Bank BTN yang mengangkat tema “Strategi Kelola Keuangan Untuk Generasi Muda (Need vs Invesment)” yang diselenggarakan Kementerian PUPR dan Bank BTN di Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta, Jum’at (21/10/2022).
Dalam kegiatan tersebut juga hadir sebagai narasumber Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana BP Tapera Eko Ariantoro, Kasubdit Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Ir. Samson Sibarani, dan Certified Financial Planner, Annisa Steviani.
Menurut Hidayat, generasi muda juga bisa memanfaatkan beberapa kemudahan dalam kredit pemilikikan rumah (KPR) pertama seperti KPR FLPP dan bantuan pembiayaan dari BP Tapera. Selain itu, para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga bisa memanfaatkan program Tapera.
“Para ASN muda juga harus mulai memikirkan bagaimana bisa miliki rumah pertama. Jangan banyak memikirkan banyak hal seperti harga tapi beli saja rumah yang mungkin lokasinya dipinggiran kota,” katanya.
Rumah, imbuhnya, merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi selain sandang dan pangan. Generasi muda juga bisa berkorban misalnya untuk menguangi sedikit gaya hidup untuk menabung guna memiiliki rumah. Selain itu, dirinya juga menyarankan untuk rumah pertama bisa menggunakan bantuan pembiayaan dari bank sehingga lebih aman dari sisi administrasi maupun keamanan dan bank pastinya juga akan mengecek pengembang dan nasabah agar kredit rumah dan hasil pembangunan rumahnya berkualitas.
“Generasi milenial sekarang kan lebih suka nongkrong di kafe untuk ngopi. Sedangkan harga kopinya juga nggak murah sekitar Rp 80 ribu. Jika sehari dua kali ngopi maka sekitar Rp 3,5 juta. Harus ada niat untuk mengubah gaya hidup dan dana tersebut sebenarnya bisa disisihkan untuk digunakan membayar cicilan rumah,” harapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Pasca Banjir Bandang di Jembrana Bali, Ratusan Rumah Rusak
-
Lesti Kejora Diduga Alami Stockholm Syndrome, Desy Ratnasari Perhatikan Diagnosa Ini
-
Profesi Driver Ojol Berisiko, 16 Rumah Sakit Gelar Pelatihan Dasar Pertolongan Pertama untuk Garda Terdepan Transportasi
-
Dukung Gerakan Sejuta Rumah, Kemnaker Berharap Pedagang Pasar dan Pekerja Jadi Peserta Tapera
-
Pilih Rujuk Ketimbang Bercerai, Ini Alasan Seseorang Mau Berdamai dengan Pasangannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting