Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kini tengah menggaet Komnas HAM dalam penanganan maraknya kasus gagal ginjal akut yang merenggut nyawa ratusan anak di Indonesia.
Adapun BPOM menggelar konferensi pers informasi pada Kamis (27/10/2022) terkait obat sirup yang dituding jadi biang kerok maraknya kasus gagal ginjal dan mengundang Wakil Ketua Komnas HAM, Munafrizal Manan.
Perwakilan Komnas HAM tersebut memberi banyak masukan dan desakan kepada para pemangku kepentingan untuk turut menanggulangi maraknya kasus itu. Pasalnya, masyarakat terutama orang tua kini khawatir akan ancaman gagal ginjal yang menghantui anak-anak seantero negeri.
Berdasarkan pantauan Suara.com dari konferensi pers BPOM melalui kanal YouTube Badan POM RI, berikut deretan desakan Komnas HAM terkait kasus gagal ginjal yang kini sedang marak hingga merenggut nyawa anak-anak.
Penyebab pasti gagal ginjal harus ditelusuri agar tak ada lagi pertambahan kasus
Munafrizal pertama-tama menyebutkan jumlah anak-anak yang meninggal dunia akibat gagal ginjal sesuai dengan laporan terbaru yang ia terima. Ia juga turut menanyakan sekaligus mendesak jawaban dari BPOM penyebab utama anak-anak terjangkit gagal ginjal mematikan secara tiba-tiba.
"Komnas HAM menyampaikan beberapa pertanyaan kepada BPOM. Mulai dari apa penyebab pasti yang kemudian menimbulkan korban anak meninggal, yang kalau sekarang jumlahnya kami mendapat update informasinya 143," ucap Munafrizal dalam jumpa pers virtual, Kamis (27/10/2022).
Munafrizal juga menegaskan urgensi kesadaran bahwa kasus gagal ginjal akut yang kini marak terjadi tak bisa dianggap ringan.
Ia meminta agar segenap pihak mengupayakan agar tak terjadinya pertambahan kasus.
Baca Juga: Dinilai Tumpang Tindih, Ini Beda Tanggung Jawab BPOM dan Kemenkes Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut
"Ini masalah yang besar, jangan dianggap sepele, oleh karena itu lah maka tindakan-tindakan urgent, responsif, harus segera dilakukan. Pertama, dalam perspektif Komnas HAM harus diupayakan semaksimal mungkin jangan ada bertambah korban yang meninggal dunia." lanjutnya.
Terkait dengan langkah upaya tersebut, Munafrizal menuntut agar segera ditelusuri penyebab pasti gagal ginjal itu.
"Apa yang menjadi penyebab pasti meninggalnya anak-anak tersebut harus ditemukan, sehingga kita dapat mengatasinya," desak Munafrizal.
Harus ada pihak yang bertanggung jawab
Tak kalah pentingnya, Munafrizal mendesak agar ada pihak yang mengambil tanggung jawab penuh atas kasus gagal ginjal akut.
“Harus ada yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Jadi kami mendukung dan mendorong pihak-pihak yang memenuhi unsur pertanggungjawaban pidana, agar dituntut pertanggungjawabannya,” tegas Munafrizal.
Berita Terkait
-
Dinilai Tumpang Tindih, Ini Beda Tanggung Jawab BPOM dan Kemenkes Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut
-
Obati Gangguan Ginjal Akut Misterius, Indonesia Dapat Donasi 200 Vial Obat Fomepizole dari Jepang
-
Indonesia Dapat Donasi 200 Vial Fomepizole dari Jepang, Diberikan Gratis ke Pasien Gagal Ginjal Akut
-
Pengacara Ungkap Terdakwa Klitih Jogja Ditodong Pistol ke Mulut saat Diperiksa Polisi
-
Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut, Orang Tua Diminta Rutin Cek Popok Balita
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan