Suara.com - AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay, hadir sebagai saksi dalam kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto.
Dalam kesaksiannya tersebut, eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri Acay mengatakan, dirinya memang sempat dipanggil oleh Ferdy Sambo untuk datang ke rumah dinas di Kompleks Duren Tiga pasca Yosua dieksekusi.
Di lokasi kejadian, dia sudah mendapati Yosua dalam keadaan tewas bersimbah darah. Dia juga mengaku sempat mendekat ke arah jenazah Yosua bersama Ferdy Sambo dan Ricky Rizal beserta Bharada E.
"Saya mendekat ke arah jenazah Yosua. Saya melihat sekilas sebentar," katanya saat dimintai kesaksian dikutip dari tayangan Kanal Youtube tvOneNews pada Kamis, (27/10/2022).
Acay mengaku Ferdy Sambo sempat menjelaskan dengan singkat terkait tewasnya Yosua. Saat itu Sambo menyebut bahwa Yosua kurang ajar sudah melecehkan istrinya Putri Candrawathi, hingga terjadilah insiden Duren Tiga berdarah. Namun dia tidak diberitahu siapa yang menembak Yosua.
Kemudian, Acay menanyakan hal tersebut kepada terdakwa Bripka Ricky Rizal yang tidak lain adalah ajudan Sambo.
"Saya tanya ke Ricky karena saya tahu Ricky. Ricky dulu mantan ajudan bapak FS Dirtipidum. Ky Ada apa?," ucapnya kala itu.
Ricky mengatakan bahwa telah terjadi aksi tembak menembak antara Yosua dan Bharada E.
"Kamu yang nembak? Dengan mimik yang tenang, dia (Bharada E) mengatakan 'siap ndan saya yang nembak'," ujarnya.
Baca Juga: Hendra Keberatan dengan Keterangan Acay yang Bantah Percakapan Soal Perintah Ferdy Sambo
Acay sendiri tidak menjadi terdakwa sekalipun dipanggil oleh Sambo untuk mengurus CCTV rumah Duren Tiga. Justru anak buahnya, Irfan Widyanto, kini menjadi terdakwa lantaran melakukan transaksi pembelian sekaligus penggantian CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Sebagaimana diketahui, dalam perkara obstruction of justice, penyidik menetapkan tujuh tersangka.
Mereka adalah Ferdy Sambo, mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan, mantan Kaden A Biro Paminal Divisi Propam Polri Kombes Pol Agus Nurpatria, mantan Wakaden B Biro Paminal Divisi Propam Polri AKBP Arif Rahman Arifin.
Selanjutnya, mantan PS Kasubbag Audit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri Kompol Chuk Putranto, mantan PS Kasubbag Riksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri Kompol Baiquni Wibowo, dan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKP Irfan Widyanto.
Keenam terdakwa itu terlibat kasus dugaan penghalangan keadilan dalam penyidikan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, dengan cara merusak, menghilangkan, dan memindahkan barang bukti.
Berita Terkait
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Gigit Jari Hukuman Tak Dipotong Seperti Putri Candrawathi? Ini Alasan Ferdy Sambo Tak Dapat Remisi
-
Berapa Tahun Putri Candrawathi Istri Sambo Dipenjara? Dapat Remisi HUT RI 9 Bulan
-
Korupsi Kuota Haji Memanas: KPK Endus Upaya Hilangkan Bukti, Kerugian Negara Tembus Rp1 T
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan