Suara.com - Alex Dunlop dan Pete Cooper
BBC News
Pemilik perusahaan produsen unggas, yang telah kehilangan 100.000 unggas karena flu burung, mengatakan vaksinasi adalah "satu-satunya solusi" untuk wabah tersebut.
Inggris telah dinyatakan sebagai Zona Pencegahan Flu Burung (AIPZ) menyusul wabah di Norfolk, Suffolk, dan Essex bulan lalu.
Mark Gorton, direktur pelaksana Traditional Norfolk Poultry, mengatakan jenis flu ini "sangat mematikan dan menular".
Akan tetapi, pemerintah Inggris menegaskan risiko flu burung ini terhadap kesehatan manusia sangat rendah.
Wakil Kepala Otoritas Veteriner Inggris, Richard Irvine, mengatakan: "Vaksinasi bukan bagian dari kebijakan dan pendekatan terhadap penyakit."
Departemen Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan mengatakan ini adalah wabah flu burung terbesar di Inggris.
Tahun lalu, sedikitnya 48 juta ekor unggas telah dibantai di Inggris dan Uni Eropa akibat wabah flu burung. Di Inggris, sebanyak 190 kasus flu burung dideteksi di peternakan sejak tahun lalu sehingga sebanyak 3,2 juta unggas dimatikan.
Baca Juga: Korsel Konfirmasi Kasus Pertama Flu Burung dalam 6 Bulan Terakhir
Di antara 190 kasus tersebut, sebanyak lebih dari 30 kasus muncul di Inggris sejak awal Oktober 2022.
Baca juga:
- Di saat harga ayam murah, peternak 'rugi' dan 'kalah saing' dengan perusahaan besar
- Enam hingga tujuh juta anak ayam jantan dihancurkan hidup-hidup setiap tahun
- Harga telur ayam: Paguyuban peternak sebut akan di atas Rp27.000/kg selama harga pakan dan bibit mahal
Norfolk, Suffolk, dan sebagian Essex mengalami lonjakan kasus flu burung, dengan kasus terbesar ada di Norfolk, sejumlah 32 kasus bulan ini.
Di wilayah itu, kasus terbanyak terjadi di wilayah Attleborough, dengan jumlah 12 kasus hingga Kamis pekan lalu.
Enam kasus dari wabah di Norfolk terjadi di peternakan ayam dan kalkun yang dioperasikan oleh Gorton.
Dia mengaku kehilangan 100.000 unggas, yang merupakan 10% dari keseluruhan jumlah ternaknya.
"Kami tidak pernah berpikir akan seburuk ini, sepertinya kami tidak bisa mengendalikannya," kata dia.
Gorton mengatakan flu burung "biasanya akan mati selama musim panas, tetapi ini justru semakin parah".
Dia mengatakan peternakan telah "melakukan segala cara yang kami bisa" dan memerlukan izin untuk memvaksinasi unggas-unggas itu.
Produsen unggas mengatakan: "Ada vaksin yang tersedia, tetapi sayangnya undang-undang yang mencegah kami menggunakannya.
"Vaksinasi adalah satu-satunya solusi. Kami memvaksinasi ayam kami terhadap penyakit yang secara historis akan memusnahkan mereka - [flu burung] akan bisa teratasi seperti dulu setelah kami diizinkan menggunakan vaksin."
Irvine, wakil kepala otoritas veteriner Inggris, mengatakan "keamanan hayati yang cermat diperlukan untuk melindungi unggas" dari flu burung.
Dia mengatakan diskusi tentang penggunaan vaksin sedang berlangsung "di tingkat internasional".
Irvine juga mengatakan ada "upaya ilmiah yang sedang dilakukan terkait vaksin dan flu burung".
Dia mengatakan pemerintah membutuhkan "jawaban dari ilmu pengetahuan, dan di tingkat internasional, untuk mempertimbangkan kelayakan ... dari penggunaan vaksin".
Irvine menambahkan, masalah khususnya adalah "seberapa baik vaksin cocok dengan virus yang beredar dan menginfeksi unggas".
Berita Terkait
-
Striker 16 Tahun Bertubuh Besar Jadi Rebutan Manchester United dan Dortmund
-
Daftar 39 Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Banyak Kejutan
-
Paul Scholes Yakin Thomas Tuchel Bawa Inggris Juara Piala Dunia 2026
-
Trent Alexander-Arnold Terancam Tak Main di Piala Dunia 2026, Thomas Tuchel Rela Lakukan Ini
-
Gol Rizky Ridho Diremehkan Media Inggris, Dianggap Tak Layak Masuk Nominasi Puskas Award
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya