Suara.com - Sudah hampir lima bulan dibunuh, teka-teki kemana ponsel milik Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat belum terpecahkan juga.
Dalam hal ini bahkan Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak meminta kepada terdakwa Putri Candrawathi untuk mengembalikan ponsel milik mendiang putranya di persidangan.
“Alat komunikasi anak aku, tolong Putri kembalikan kepada ibunya, saya ibu kandungnya, jadi saya sebagai orangtua sudah hancur, Bapak, hati saya," kata Rosti di hadapan majelis hakim dalam persidangan Selasa (1/11/2022).
"Saya harus mengingat bagaimana detailnya komunikasi aku dengan anakku,” imbuhnya.
Ponsel yang tak kunjung ditemukan itu juga sempat dibahas oleh kuasa hukum mendiang Brigadir J, Martin Lukas.
Martin menduga ada bukti penting dalam ponsel Brigadir J yang tak kunjung tampak itu.
"Handphone ini kan sumber informasi kita tidak tahu nih informasi apa saja yang ada di hape josua yang bisa saja menarik orang-orang tertentu ya terhadap dugaan-dugaan kejahatan yang bersangkutan ketahui," ujar Martin Lukas dalam perbincangan di stasiun televisi.
Selain ponsel milik Brigadir J, Martin Lukas juga menyebutkan bahwa ponsel milik ajudan lain yang diganti Ferdy Sambo dengan iPhone 13 Promax.
"Yang lebih penting lagi HP ajudan yang lain yang katanya diganti iPhone 13 Promax itu, itu juga harus disita apa isinya jangan-jangan sudah ada perencanana secara jelas dan detail," imbuhnya.
Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah menyebutkan bahwa ponsel sudah berada di tim penyidik atau jaksa penuntut umum.
Namun saat tim kuasa hukum Brigadir J meminta, penyidik dan jpu belum mendapatkan ponsel Brigadir J.
"Pada saat penyidikan kami sudah meminta tapi sampai sekarang belum ketemu katanya," ujar Martin.
Berita Terkait
-
Soroti Kasus Ferdy Sambo, Hotman Paris Sebut Ada Tiga Unsur Syarat Mutlak Agar Suatu Pembunuhan Berencana Terbukti
-
Kemarahan Ibunda Brigadir J saat Diberitahu Tidak Ada CCTV Diungkapkan oleh Samuel Hutabarat: Istri Saya dengan Nada Marah...
-
Ricky Rizal Minta Maaf Ke Orang Tua Brigadir Yosua: Maaf Atas Kebodohan Dan Ketidaktahuan Saya
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh