Suara.com - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyarankan agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengevaluasi kembali kelayakan Ahmad Heryawan (Aher) untuk menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan. Pasalnya, nanti Aher dikhawatirkan hanya jadi beban buat Anies bukan justru menguntungkan.
"PKS selayaknya mengevaluasi kembali kelayakan Aher untuk menjadi cawapres Anies. Sebab, Aher nantinya bukan membantu Anies memenangkan pilpres, tapi justru hanya akan menjadi beban," kata Jamil kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Jamil menyampaikan hal tersebut lantaran melihat kunjungan Aher ke Malang Raya, Jawa Timur. Menurutnya, kunjungan tersebut untuk meningkatkan elektabilitas.
Apalagi, kata dia, Aher merasa perlu meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya karena memang rendah sekali. Hal itu ditunjukkan dari hasil survei berbagai lembaga survei yang kredibel.
"Rendahnya elektabilitas Aher sebenarnya tidak hanya di Jawa Timur. Di Jawa Barat saja, di mana ia pernah menjabat gubernur, elektabilitasnya masih rendah. Elektabilitasnya masih kalah jauh dengan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat ini," ungkapnya.
"Jadi, elektabilitas Aher memang masih rendah di seluruh tanah air. Karena itu, kalau ia ingin meningkatkan elektabilitasnya tentunya tidak hanya di Malang Raya. Aher perlu melakukan safari politik minimal di Pulau Jawa dan Sumatera yang Daftar Pemilih Tetap (DPT) nya sangat besar."
Kendati begitu, menurutnya, untuk meningkatkan elektabilitas bukan perkara mudah. Sebab, ia menilai, masa keemasan Aher di politik saat ini sudah mengarah tren menurun.
Untuk itu, ia mengatakan, kalau pun Aher intens melakukan safari politik ke berbagai daerah, elektabilitasnya diperkirakan tidak akan naik signifikan. Elektabilitasnya bisa naik 5 persen saja kiranya sudah luar biasa.
Baca Juga: Ridwan Kamil jadi Presiden 2024 Pilihan Warga Jabar, Prabowo dan Anies 'Tumbang'
"Jadi, PKS mengajukan Aher untuk cawapres Anies terkesan memang dipaksakan. Aher tidak akan membantu Anies menambah pundi-pundi suara yang signifikan untuk memenangkan kontestasi pilpres 2024," pungkasnya.
Cawapres Anies
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher digadang-gadang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Namun, PKS tetap objektif sesuai dengan kesepakatan partai koalisi.
"Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional dan objektif sesuai dengan kesepakatan," kata Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid pada Sabtu (5/11/2022).
Kholid lantas menerangkan kalau PKS, NasDem dan Demokrat tengah membahas kriteria cawapres yang tepat untuk mendampingi Anies di Pemilihan Presiden2024. Selain itu, tiga partai yang tergabung dalam koalisi perubahan tersebut juga mendiskusikan tata cara atau mekanisme pengambilan keputusannya.
Apabila semuanya sudah disepakati, maka PKS, NasDem dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut dan diputuskan sesuai mekanisme internal partai.
Ia menyampaikan bahwa sejauh ini komunikasi di Koalisi Perubahan berlangsung sangat kondusif, guyub dan saling menghormati sikap masing-masing. Dirinya optimis kalau Koalisi Perubahan akan menemukan hasil akhir yang baik.
"Baik PKS, Nasdem dan Demokrat sama-sama berjuang mencari titik temu bukan titik tolak. Kalau semangatnya titik temu, maka akan ada kata sepakat, terbuka jalannya," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil jadi Presiden 2024 Pilihan Warga Jabar, Prabowo dan Anies 'Tumbang'
-
Aulia Rachman Minta maaf kepada Gerindra karena Berfoto dengan Anies Baswedan
-
Heboh Soal 'Bandar' untuk Modal Anies Nyapres, Begini Beda Tanggapan Nasdem-Demokrat-PKS
-
Elektabilitas NasDem Pasca Dukung Anies Terjun Bebas, Pengamat: ini Alarm Bahaya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?