"Putin berusaha mencari peluang untuk negosiasi," kata Dr Petrov.
"Tidak ada yang mempercayainya, tetapi dia membutuhkan negosiasi untuk memberinya lebih banyak waktu. Kepergian Putin ke G20 adalah tentang mengulur waktu."
Pembicaraan damai yang sempat diadakan Rusia dan Ukraina pada awal tahun ini telah terhenti dengan sekejap.
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia tidak akan bernegosiasi dengan Rusia lagi sampai pemimpin baru dilantik di Kremlin.
Gedung Putih dilaporkan telah mendorongnya untuk mundur, tapi juga tidak memaksanya kembali ke meja perundingan.
Dr Petrov mengatakan Putin tidak akan melihat G20 sebagai kesempatan yang sesungguhnya untuk bernegosiasi dengan Ukraina.
Tetapi tampil di KTT akan menampilkannya sebagai negosiator dan mencari ruang bernapas untuk tindakan yang lebih drastis.
"Dia ingin dilihat sebagai negosiator yang terpercaya. Saat ini, dia kalah," katanya.
Tetapi dengan kemungkinan Kherson bisa kembali ke tangan Ukraina kapan saja, Putin yang semakin melemah mungkin telah menyimpulkan bahwa dia tidak dapat meninggalkan Kremlin tanpa pengawasan.
Baca Juga: Joe Biden Tiba di Bali, Netizen Suruh Makan Sate Pan Bingin dan Tanya Mana Vladimir Putin
Risiko versus imbalan
Meninggalkan negara itu selalu merupakan langkah berisiko bagi pemimpin Rusia yang sadar akan keamanan.
Putin mungkin awalnya mempertimbangkan risiko itu terhadap potensi kesempatan berfoto dengan para pemimpin yang ramah seperti Xi Jinping dari China, menurut Dr Sara Meger, dosen hubungan internasional dari University of Melbourne.
Tapi dia mengatakan ini akan datang dengan harga mahal.
"Jika dia meninggalkan negara bagian Rusia, dia kemungkinan akan dibunuh ... ini yang ada di kepalanya," kata Dr Meger.
Sementara meninggalkan Rusia membuka kemungkinan penggulingan atau risiko keamanan, Putin tahu dia perlu meyakinkan rakyatnya bahwa dia memenangkan perang.
"Putin sedang diterpa gelombang. Bagi sebagian orang di dalam negeri, dia terlalu keras atau terlalu lunak di Ukraina," kata Dr Petrov.
Berita Terkait
-
Presiden Ramaphosa Puji Indonesia: Sekutu Setia Sejak Era Anti-Apartheid!
-
Anak Buah Vladimir Putin Serang Sepak Bola Eropa: Sarang Korupsi dan Agen Nakal
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Kontroversi Foto Prabowo Dicrop Koran Jepang: Alasan dan Respons Publik
-
Bangga Sejajar Putin & Kim Jong Un, Eh Foto Prabowo Malah 'Dihapus' Koran Jepang!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Hidup dalam Bau Busuk, Warga Desak Penutupan RDF Rorotan
-
Gagah! Prabowo Serahkan Kunci Pesawat Angkut Terbesar TNI AU Airbus A400M, Ini Kehebatannya
-
MKD Cecar 7 Saksi Kasus 'Joget' DPR: Nasib Sahroni, Nafa Urbach hingga Uya Kuya Ditentukan
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Suhu Masih Panas hingga 37 Derajat Celsius
-
Dengar Keterangan Saksi dan Ahli, MKD Gelar Sidang Dugaan Pelanggaran Etik Sahroni hingga Eko Patrio
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Santai Digugat Buronan e-KTP, KPK Pede Hakim Bakal Acuhkan Praperadilan Paulus Tannos, Mengapa?
-
Lepas Tirai dan Siram Roda Depan 3 Kali, Prabowo Serahkan Airbus A-400M/MRTT Alpha 4001 ke TNI
-
Liciknya Bripda Waldi: Nyamar Pakai Wig Usai Habisi Dosen Perempuan Jambi, 5 Fakta Bikin Merinding
-
Pramono Incar Jakarta Juara Umum POPNAS-PEPARPENAS 2025, Taufik Hidayat Goda: Ada Jabar!