Suara.com - Persidangan kasus pembunuhann Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus bergulir dan belum menemui titik akhir.
Kini kasus tersebut masih dalam tahap mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Pada Senin (21/11/2022) dihadirkan sejumlah saksi yakni terdiri dari sembilan anggota Polri dan dua karyawan swasta.
Dari salah satu saksi tersebut terungkap kalau terdakwa Ferdy Sambo telah melakukan sejumlah intervensi dalam proses penyidikan kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit di hadapan majelis hakim.
Ferdy Sambo minta investigasi tidak terlalu keras
Menurut Ridwan, ada sejumlah intervensi yang dilakukan mantan Kadiv Propam mabes Polri tersebut dalam kasus ini.
Di antaranya, Ferdy Sambo meminta agar penyidik tidak datang beramai-ramai dan secara lengkap untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Tak hanya itu, menurut Ridwan, Sambo juga meminta proses investigasi yang dilakukan oleh penyidik dilakukan dengan lembut.
Baca Juga: Putri Candrawathi Kena Covid, Kamaruddin Sangsi
"Kemudian Pak FS saat itu datang kemudian menyampaikan ke dia (penyidik) 'enggak usah terlalu keras'," kata Ridwan di muka sidang.
Ferdy Sambo susun skenario tembak menembak
Intervensi yang dilakukan Ferdy Sambo selanjutnya, menurut Ridwan adalah ketika ia mengarang skenario tembak menembak di rumah dinasnya hingga mengakibatkan Brigadir J tewas.
Ridwan mengaku, pada 8 Juli 2022 tersebut, taklama setelah kejadian,ia mendatangi Ferdy Sambo di TKP. Ia bahkan mengaku sempat melihat jenazah Brigadir J yang bersimbah darah di sekat tangga.
Ketika itulah Ferdy Sambo menceritakan kepada Ridwan mengenai peristiwa tembak menembak yang terjadi antara Bharada E dengan Brigadir J.
Ketika keterangan Sambo masuk pada latar belakang pelecehan seksual yang dilakukan brigadir J kepada Putri Chandrawathi, menurut Ridwan, Ferdy Sambo langsung berubah emosional.
Berita Terkait
-
Putri Candrawathi Kena Covid, Kamaruddin Sangsi
-
Ngeluh ke Pengacara, Putri Candrawathi Minta Didatangkan Dokter Pribadi usai Kena Covid-19 di Penjara
-
Kembali Bersaksi, Anita Pegawai BNI Ungkap Uang Rp450 Juta yang Disetor Bripka Ricky Rizal
-
Bela Istri Sambo Tepergok Tak Jaga Jarak Padahal Positif Covid-19, Pengacara: Itu Jauh, Tanya Saja Jaksa
-
Adzan Romer Pastikan Jenis Senjata yang Jatuh dari Tangan Ferdy Sambo Jenis HS, Tapi Kuasa Hukum Sebut Merek Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD