Suara.com - Empat belas pengurus wilayah mengusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat PPP agar mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi calon presiden di pemilu 2024. Tetapi PPP akan berhati-hati untuk menentukan kandidat.
"Jadi ada beberapa wilayah, kalau tidak salah ada 14 wilayah yang memang sudah menyuarakan untuk mengusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat PPP bahwa untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar, itu permintaan wilayah," kata Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono di Jakarta, baru-baru ini.
PPP merupakan anggota Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar dan PAN yang sampai sekarang mereka belum memutuskan nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Mardiono mengatakan usulan-usulan nama kandidat masih dalam proses.
Jika DPP PPP menyetujui usulan nama kandidat itu, maka DPP akan membawanya untuk dibahas bersama partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
Namun, dia belum bisa memastikan sampai kapan proses pembahasan capres akan dilakukan. Mardiono mengatakan PPP berhati-hati dalam memilih capres yang bakal diusung.
"Saya belum bisa pastikan, berproses di partai politik, dan kami harus berhati-hati, dan harus mencermati dinamika yang berkembang di tengah masyarakat kita karena sekali lagi ini adalah untuk membangun bangsa dan negara," kata dia.
Menurut Mardiono, partai politik bertanggung jawab untuk melahirkan tokoh pemimpin bangsa yang mumpuni.
Dia mengatakan sejumlah tokoh pemimpin yang mumpuni nantinya akan ditawarkan KIB kepada masyarakat untuk dipilih dalam pemilu.
Baca Juga: PDIP Sudah Punya Kriteria, 23 Juni 2023 Siap Pamerkan Calon Presidennya, Puan atau Ganjar Ya?
“Ini tidak mudah karena kita sedang memilih tokoh bangsa untuk melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional kita untuk melanjutkan estafet kepemimpinan untuk membangun bangsa ini. Tentu parpol berkewajiban untuk cermat dan berhati-hati,” kata dia.
Mardiono menyebutkan terdapat kemungkinan ada beberapa partai lainnya yang akan turut bergabung dengan KIB. Namun, dia saat ini masih enggan memberitahukan nama partai-partai tersebut.
“Nanti saya beritahu di awal (kalau sudah resmi),” kata dia. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
Ganjar Minta Pemerintah Prabowo-Gibran Evaluasi Program dan Jajaran di Tahun Pertama
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Evaluasi Semua Program Yang Tak Jalan Termasuk Jajaran
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'