Suara.com - Politisi senior PDIP Panda Nababan membongkar aksi balas dendam Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kali ini sasarannya ialah Rizal Ramli, eks Menko Kemaritiman di bawah kepempimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla atau JK pada 2016 lalu.
Aksi balas dendam Jokowi itu terjadi ketika proses pemberhentian Rizal sebagai menteri. Kala itu, Rizal sempat menunggu Jokowi untuk berbicara empat mata di Istana.
Awalnya Rizal diminta untuk menunggu karena Jokowi masih menjalani pertemuan dengan menteri lain.
"Setelah dua jam lebih, Pratikno mengingatkan Jokowi soal Rizal masih menunggu," kata Panda melansir dari Warta Ekonomi--Jaringan Suara.com, Senin (28/11/2022).
Menurut Panda, meski sudah diberi tahu kalau ada Rizal yang menunggu, Jokowi malah pergi melalui pintu lain yang tidak terlihat oleh Rizal.
"Jokowi tidak menemui Rizal dan pergi melewati pintu lain," ujarnya.
Drama tersebut terjadi setelah Jokowi, JK, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan soal pemberhentian kepada Rizal. Saat itu, Jokowi masih mau menemui Rizal untuk menyampaikan terima kasih telah membantu kerjanya di kabinet.
Panda lantas mengungkap kalau kala itu Rizal mengaku tidak cocok dengan JK. Akan tetapi ia meminta kepada Kepala Negara untuk tidak menjadikan itu sebagai alasan dirinya dipecat dari kabinet.
Mendengar omongan Rizal, JK langsung berang dan menyebut kalau keduanya tidak sepadan.
"Meledaklah JK, 'begini ya, Rizal, kau bukan level aku'," tutur Panda menirukan JK.
Berita Terkait
-
'Jokowi Tampangnya Kampung, Tapi Kelakukannya Feodal' Rizal Ramli Sebut Bahayanya Cara Presiden Balas Dendam
-
Jokowi dan Surya Paloh Disebut Sama-sama Lihai 'Balas Dendam', Hubungan Panas Keduanya Bakal Panjang
-
Rocky Gerung Bicara Soal Balas Dendam Jokowi Terhadap Surya Paloh pada Acara Pernikahan Kaesang
-
Balas Dendam Ala Jokowi Diduga Pengamat Bakal Terjadi Lagi di Pernikahan Kaesang, Sasarannya...
-
Prank Anak Kos Nyebelin, Aksi Balas Dendam Cewek Masak Daging Babi Ini Dipuji Warganet
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat