Suara.com - Gonjang-ganjing politik jelang 2024 makin memanas, tak jarang elite bermanuver. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo atau Jokowi, kekinian ia kerap melempar kode terkait sosok capres.
Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, seharusnya PDIP melakukan teguran terhadap Jokowi sebagai kader, karena kerap memberikan kode-kode dukungan atau endorse calon presiden untuk Pilpres 2024.
Mahfum diketahui, PDIP sudah tegas menyampaikan, bahwa masalah capres ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Ada baiknya Jokowi ditegur oleh PDIP, agar tidak lagi lakukan kegenitan politik. Sikap politis sudah cukup dilakukan kader PDIP yang lain, bukan Presiden," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Selasa (29/11/2022).
Menurut Dedi, PDIP akan dirugikan dengan adanya manuver-manuver politik yang dilakukan Jokowi. Apalagi, dalam survei disebutkan, kepercayaan publik terhadap pilihan politik Jokowi sangat rendah.
"PDIP cukup dirugikan dengan manuver Jokowi secara politik, terbaru data IPO menunjukkan kepercayaan publik pada pilihan politik Jokowi cukup rendah, hanya 19 persen publik yang akan ikuti pilihan Jokowi," tuturnya.
"Jika sikap Jokowi diteruskan, bukan tidak mungkin publik juga jengah dengan PDIP," sambungnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan, sangat aneh jika ada seorang presiden berkumpul dengan relawannya kemudian memberikan dukungan kepada kelompok atau figur tertentu untuk kontestasi nasional.
"Sangat aneh ada Presiden di tengah periode rajin membersamai relawan politik, dan secara tegas memberikan dukungan pada kelompok tertentu. Padahal Presiden adalah pemimpin tertinggi untuk semua, ia bukan politisi lagi, tetapi negarawan," imbuh Dedi.
Baca Juga: Titip Stabilitas Politik Jelang Pemilu 2024 ke Ratusan Suku Dayak, Jokowi: Jangan Sampai Ada Gesekan
Manuver Jokowi Soal Capres
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, meminta relawannya jangan salah pilih pemimlin di Pilpres 2024 mendatang. Ia meminta pilih pemimpin yang mau memikirkan rakyatnya, ciri-cirinya berambut putih.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara silaturami akbar bersama relawan Jokowi bertajuk Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Awalnya Jokowi menyampaikan, wanti-wanti ke relawannya agar berhati-hati di Pilpres 2024 dalam memilih pemimpin.
"Hati-hati, saya titip hati-hati, memilih pemimpin hati-hati pilih pemimpin yang ngerti, yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat, pilih nanti di 2024 pilih yang pemimpin yang ngerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju? juga pilih pemimpin yang tahu, yang tahu apa yang diinginkan oleh rakyat, apa yang dibutuhkan oleh rakyat," kata Jokowi.
Menurutnya, jangan pilih pemimpin yanv nanti cuma duduk santai usai terpilih. Terlebih hanya duduk diam di Istana menikmati AC yang dingin.
Berita Terkait
-
Titip Stabilitas Politik Jelang Pemilu 2024 ke Ratusan Suku Dayak, Jokowi: Jangan Sampai Ada Gesekan
-
Nongol di Acara Relawan Jokowi, Gibran Jelaskan Mau Fitting Baju Pengantin
-
Acara Relawan Jokowi Dinyinyiri Ngalur-ngidul, Gibran: Aku Yo Ora Ngerti
-
Fahri Hamzah Sempat Geer Saat Jokowi Sebut Ciri Pemimpin Ideal 'Kerutan' dan Rambut Putih: Kira-kira Samalah
-
Jokowi Kembali Bicara Sosok Calon Pemimpin, Kini Singgung Soal Keberagaman Indonesia
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto