"Bayangkan kalau kami bereaksi melakukan aksi-aksi perlawanan bertempur di lapangan, mereka melakukan demo kami melakukan demo tandingan, apa yang terjadi dengan bangsa ini," katanya.
"Harusnya publik melihat usulan kami relawan, penegakan hukum Pak Presiden itu yang harus dilakukan, pak Presiden mengatakan oke penegakkan hukum, karena apa, setiap kami menyampaikan kemarahan, kegemasan, apa jawaban Presiden? Ini Presiden paling sabar di dunia ini,"
"Sabar saya saja Presiden bisa sabar, kenapa kalian relawan gak bisa sabar. Kedua pesan beliau, jangan pernah lakukan cara-cara sebagaimana yang mereka lakukan kepada kita, serahkan semua pada proses hukum, kami dalam pertemuan itu hanya mengingatkan kembali. Nah artinya, dorongan penegakkan hukum itu tingkat kewarasan yang diapresiasi, kalau kami turun ke jalan, melakukan aksi-aksi tandingan, berarti kami tidak waras. Justru kewarasan mendorong penegakkan hukum itu yang harus diapresiasi," sambung Benny.
Apa Kata Ketua GP Mania?
Menanggapi apa yang disampaikan Benny Rhamdani, Ketua Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania, Immanuel Ebenezer mengaku sangat khawatir atas apa yang disampaikan Benny Ramdhani.
"Secara substansi saya sepakat penegakan hukum itu penting, tapi jangan juga penegakan hukum itu untuk hanya beda pandangan politik, ini mengkhawatirkan kita," kata pria yang akrab disapa Bung Noel itu.
Ia juga mengingatkan Benny yang disebutnya sebagai sahabat karena sama-sama sebagai aktivis 98, bahwa penegakkan hukum karena lawan politiknya Jokowi itu tidak baik.
"Kita punya pengalaman buruk, terhadap orde baru bagaimana lawan politik itu dianggap musuh, dan ini tidak baik Benny," ucap Noel.
"kondisi bangsa ini bukan dalam kondisi tempur, apa yang mau ditempur?," tanya dia.
Baca Juga: Berani Minta Izin Jokowi Buat Tempur Pengkritik, Siapa Benny Rhamdani?
Ia menjelaskan, bahwa kondisi sekarang bukan masa pemilu. Di mana 2017 sudah lewat, 2019 sudah lewat, maka sekarang saatnya bicara tentang rekonsiliasi.
"Kepada Benny, bahwa kita sebagai aktivis sebagai anak gerakan, kita menginfluece yang namanya kekuasaan ini, jangan kita malah, sikap kita menjadi norak, gitu loh, dan itu tidak baik, saya tidak mau sahabat saya ini terlalu jauh tidur nyenyak di kekuasaan, itu tidak baik sekali Benny. saya cuma mau mengkritik hal itu, ini penting, kita tidak mau demokrasi kita hancur gara-gara benda pandangan, kemudian kita mengasosiasikan itu adalah lawan," tutur Noel.
Mendapat 'serangan' dari Noel, Benny langsung membalas. Ia menyebut, Noel berbicara begitu karena tidak ada di lokasi sehingga pendapatnya pasti salah.
"Apalagi bermodalkan sepotong video pasti ngawur, kedua kalau aku tidur karena kekuasaan, aku nggak peduli dengan masalah-masalah yang terjadi di luar," tukas Benny.
"Kalau anda katakan yang kita lakukan kemarin di video itu memperkeruh membuat kegaduhan, justru ini reaksi atas kegaduhan-kegaduhan yang terjadi, justru seharusnya posisi Bung Noel pada wilayah kritis terhadap situasi, aksi-aksi yang selama ini menimbulkan kegaduhan," timpalnya.
Berita Terkait
-
Politisi PDIP Geram dengan Manuver Relawan Jokowi: Konsentrasi Presiden Tak Boleh Diganggu!
-
Ulah Manuver Relawan Bikin Berang, Elite PDIP Minta Jangan Ada yang Ganggu Jokowi
-
Acara GBK Mengkerdilkan Presiden Jokowi: Nggak Dong, itu Hanya Omong Kosong!
-
Terpopuler: Iriana Jokowi Koleksi Tas Branded Saat Jokowi Minta Tekan Barang Impor, Tas LV Rizky Billar Jadi Sorotan
-
Jokowi Makin Sibuk 'Jualan' Ganjar Pranowo Jelang Tutup Jabatan, Presiden Dihajar: Bukannya Tuntaskan Masalah...
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!
-
Gus Tajul kepada Gus Yahya: Kalau Syuriah PBNU Salah, Tuntut Kami di Majelis Tahkim
-
DPRD DKI Coret Pasal Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah, Kemendagri Jadi Penentu
-
Mendagri Terima Penghargaan dari Detikcom: Berhasil Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis