Suara.com - Menjelang perayaan Tahun Baru 2023, banyak orang yang merencanakan berbagai acara untuk memeriahkannya, termasuk dengan kembang api. Tahukah kalian bagaimana asal usul kembang api tahun baru itu?
Selama ini kembang api selalu identik dengan tahun baru. Hal ini berkaitan dengan sejarah asal usul kembang api tahun baru.
Perayaan tahun baru memang tidak bisa lepas dengan kembang api yang menghiasi langit-langit saat malam. Warna kembang api yang menyala di langit menjadi kesan tersendiri dan membuat tahun baru semakin meriah.
Tradisi menyalakan kembang api ini rupanya dilakukan oleh seluruh masyarakat dunia saat merayakan tahun baru. Ada alasan dan sejarah tersendiri mengapa kembang api identik dengan perayaan tahun baru. Lantas bagaimana asal usul kembang api tahun baru ini? Simak ulasannya berikut ini.
Awal Mula Kembang Api Tahun Baru
Kembang api yang saat ini menjadi tradisi masyarakat dunia dalam merayakan tahun baru sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu.
Dilansir dari Live Science, sejarawan menganggap bahwa kembang api pertama kali ditemukan di Cina. Namun, ada beberapa yang berpendapat kembang api berasal dari Timur Tengah atau India.
Menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation, pada tahun 800 Masehi ada seorang ahli kimia dari Cina membuat kembang api secara tidak sengaja dengan mencampurkan senyawa kalium nitrat, sulfur dan arang untuk menciptakan mesiu mentah. Kemudian campuran tersebut menyebabkan ledakan kecil yang disebut dengan kembang api.
Menakuti Roh Jahat dan Perayaan
Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 Share di Media Sosial
Asal usul kembang api menjadi identik dengan tahun baru berawal dari tradisi peringatan dalam kebudayaan setempat. Tradisi Cina pada masa lalu menggunakan kembang api sebagai pertunjukkan untuk menakut-nakuti roh jahat.
Selain itu, pertunjukkan ini juga dilakukan saat perayaan ulang tahun kaisar, pernikahan, kelahiran dan hari libur.
Sementara itu, Marco Polo yang berpetualang keliling dunia lantas membawa kembang api dari Tiongkok ke Eropa. Masyarakat Eropa kian menggunakan kembang api sebagai perayaan juga.
Pesta kembang api pertama dilakukan pada tahun 1486 pada pernikahan Raja Henry VII dengan istrinya Elizabeth of York.
Pada tahun 1777, Presiden Amerika Serikat John Adams memerintahkan masyarakat Amerika Serikat untuk merayakan Hari Kemerdekaan AS dengan mengadakan parade, api unggun, hingga pertunjukkan kembang api.
Pada tahun 1830, bangsa Italia memodifikasi kembang api dengan menambahkan strontium ke dalam bubuk mesiu agar menciptakan warna warni pada kembang api.
Berita Terkait
-
30 Ucapan Selamat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 Share di Media Sosial
-
Aturan Perjalanan Terbaru Libur Natal dan Tahun Baru Pasca PPKM Diperpanjang 9 Januari 2023
-
3 Lagu Natal Terbaru dan Liriknya yang Dalam dan Menyentuh Hati
-
4 Jalur Alternatif Puncak Naik Motor Terbaru, Bebas Macet Libur Tahun Baru 2023
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal