Suara.com - Polri lagi-lagi kecolongan oleh pelaku teror atau teroris. Mengingat serangan terhadap kantor polisi oleh teroris bukan kali pertama terjadi di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.
Melihat ke belakang, kantor utama kepolisian, yakni Mabes Polri bahkan pernah diterobos masuk oleh Zakiah Aini, teroris wanita. Zakiah tidak hanya menerobos masuk, ia bahkan mengacungkan dan menembakan senjata api ke arah petugas.
Kembali menelisik ke belakang, sebelumnya pada 2019 Polrestabes Medan diserang aksi bom bunuh diri. Tahun 2018, aksi bom bunuh diri juga menyasar kantor polisi di Markas Polrestabes Surabaya. Sedangkan pada 2016, ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di pintu masuk Polresta Solo.
Melihat serangan teror itu, Anggota Komisi III DPR Santoso memandang Polri kerap kecolongan.
"Atas peristiwa penyerangan bom bunuh diri yang terjadi beberapa kali di markas polisi menandakan bahwa institusi Polri kecolongan," kata Santoso dihubungi, Rabu (7/12/2022).
Santoso mengatakan ada beberapa tujuan yang ingin dicapai para terorisme dengan menyerang kantor-kantor polisi.
"Penyerangan dilakukan di pos atau markas polisi adalah untuk syok terapi, cepat diketahui publik, dan menunjukan mereka ada," kata Santoso.
Ia lantas meminta adanya antisipasi dari kepolisian agar serangan-serangan serupa tidak kembali terulang. Menurutnya pelibatan intrumen lain juga penting untuk melakukan pencegahan terorisme.
"Agar tidak terulang kembali instrumen penegak hukum termasul badan intelejen dan BNPT tidak ego sektoral dalam penanggulangan dan pemberantasan terorisme," kata Santoso.
Baca Juga: Markas Polsek Astanaanyar Bandung Diteror Pelaku Bom Bunuh Diri, Polri Minta Masyarakat Tetap Tenang
Wanti-wanti BNPT
Anggota Komisi III DPR Santoso mewanti-wanti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT agar tidak berorientasi terhadap penyerapan anggaran dalam program deradikalisaai.
Sansoto berpesan supaya BNPT benar-benar dapat menjalankan program deradikalisasi untuk membentuk karakter bangsa yang toleran, menerima dan menghormati perbedaan.
"Program deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT jangan hanya berorientasi pada penyerapan anggaran! Tapi benar-benar membentuk sikap toleran antaranak bangsa atas adanya perbedaan dan pandangan politik," tutur Santoso.
Adapun wanti-wanri itu ia sampaikan kepada BNPT menyusul kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Pasalnya menurut Santoso, bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar tidak terlepas dari kurangnya peran BNPT.
Ia mengatakan BNPT kecolongan atas insiden yang terjadi hari ini di Bandung, Jawa Barat.
"Peristiwa bom bunuh diri ini BNPT kecolongan," kata Santoso.
Minta BIN Waspada
Aparat keamanan, terlebih intelijen yang bernaung di Badan Intelijen Negara diminta selalu mengantisipasi adanya potensi bom. Hal itu harus dilakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Rabu pagi.
Santoso mengatakan aparat perlu mewaspadai potensi bom bunuh diri menjelang Natal dan tahun baru atau Nataru.
"Aparat penegak hukum, termasuk BIN punya tugas untuk mengantisipasi agar peristiwa bom bunuh diri ini tidak terjadi lagi," kata Santoso.
Berita Terkait
-
Markas Polsek Astanaanyar Bandung Diteror Pelaku Bom Bunuh Diri, Polri Minta Masyarakat Tetap Tenang
-
Kondisi Mengerikan Polsek Astanaanyar Pasca Bom Meledak, Tubuh Pria Hancur, Potongan Kaki Tergeletak di Aspal
-
Motor Biru Berlogo ISIS Jadi Kendaraan Pelaku Bom Polsek Astanaanyar, Ada Pesan "KUHP Hukum Syirik"
-
Komisi VII DPR Dukung PLN Optimalkan Holding dan Subholding untuk Tingkatkan Kontribusi bagi Masyarakat
-
Disebut Kecolongan soal Bom Polsek Astanaanyar, DPR Soroti Program Deradikalisasi BNPT: Jangan Cuma Serap Anggaran!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul