Suara.com - Mantan Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Ferdy Sambo mengonfirmasi semua barang bukti peristiwa penembakan Brigadir Yosua yang ditunjukkan oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Salah satu barang bukti yang terkait adalah senjata api yang digunakan untuk mengeksekusi korban.
Mulanya, JPU menanyakan satu persatu semua barang bukti kejahatan Sambo di ruang sidang.
"Kenal dengan senjata ini?," tanya JPU sambil menunjukan senjata pistol jenis steyr.
Suami Putri Candrawathi tersebut dengan lantang menjawab bahwa senjata itu kerap dibawa oleh semua ajudan baik ajudan Sambo maupun sang istri.
"Iya itu senjata steyr. Melekat pada ajudan yang bergantian. Semua pegang," tuturnya.
Namun, perkataan Sambo yang semula lantang tiba-tiba berubah seperti gemetar. Hal itu terjadi saat JPU menunjukan senjata berikutnya. JPU menunjukan pistol yang diduga digunakan Sambo dan Bharada E untuk membunuh Brigadir J atau Yosua.
Beberapa senjata api yang digunakan Sambo dan Eliezer tersebut termasuk jenis glock 17 dan HS.
"Ini glock 17. Ini saya serahkan di tanggal sepuluh ke Eliezer kemudian saat diamankan di mako (Eliezer), saya ambil kembali. Membackup," tutur Sambo terbata-bata.
Baca Juga: Simak Lagi Sentilan 'Buta dan Tuli' yang Bikin Kuat Maruf Laporkan Hakim Wahyu ke KY
Dalam sidang tersebut, Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk terdakwa Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Maruf.
Sebagaimana diketahui, pada Juli 2022, Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. Otak pembunuhan adalah senior korban, yaitu Ferdy Sambo.
Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus berdarah Duren Tiga. Keempat tersangka tersebut adalah Bharada E atau Richard Eliezer (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma'ruf (asisten keluarga Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).
Berita Terkait
-
Jika Jadi Ferdy Sambo, Fahri Hamzah Sesumbar Bakal Lakukan Aksi Ini
-
Identitas Pengendara Mobil Acungkan Pistol ke Pemotor di Jakarta, Polisi Periksa Saksi-saksi Ungkap Sosok Tersebut, Bermula Video Viral
-
Polisi Selidiki Pemobil Diduga Acungkan Pistol ke Pemotor di Kebayoran Lama
-
Simak Lagi Sentilan 'Buta dan Tuli' yang Bikin Kuat Maruf Laporkan Hakim Wahyu ke KY
-
Hasil Poligraf Ferdy Sambo Akui Tak Jujur, Namun...
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor