Suara.com - Ruhut Sitompul turut mengomentari kritik keras Bupati Meranti, Muhammad Adil, terhadap Kementerian Keuangan menyoal dana bagi hasil migas antara pemerintah pusat dan daerah.
Politikus PDIP itu menganggap pernyataan Adil kurang pantas, dan ia mengimbau para pemimpin lainnya untuk tetap berkepala dingin dalam menyelesaikan persoalan.
"Tolong, ya, siapa pun yang menjadi kepala daerah, baik bupati dan wali kota, walaupun langsung dipilih rakyat melalui Pilkada, jangan sok," ucap Ruhut melalui akun Twitternya, dilansir dari Warta Ekonomi pada Kamis (14/12).
"Mentang-mentang seperti Bupati Meranti M. Adil. Ingat hati boleh panas, kepala tetap dingin. Indonesia tercinta memegang teguh wawasan Nusantara," tambahnya.
Sebelumnya, dalam sebuah potongan video yang beredar, Bupati Meranti, Muhammad Adil, mengaku muak melihat perwakilan Kementerian Keuangan yang hadir di rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia.
Awalnya, Muhammad Adil blak-blakkan menyampaikan pendapatnya di depan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Luky Alfirman. Kemudian, dirinya mempertanyakan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti.
Dirinya mengeklaim bahwa Kepulauan Meranti memproduksi hingga delapan ribu barel minyak per hari tetapi hanya menerima DBH sebesar Rp 114 miliar berdasarkan hitungan 60 dolar AS per barel.
Ia pun mendesak Kemenkeu untuk menggunakan perhitungan 100 dolar AS per barel pada tahun 2023.
Usai pernyataan itu, staf khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyebut Bupati Meranti manipulatif. Menurutnya, pemerintah pusat bekerja sesuai dengan konstitusi. Ia juga menyayangkan caci maki dan mengaku meradang karena sikap dari Adil.
"Kasihan publik dikecoh dengan sikap seolah heroik untuk rakyat. Faktanya, ini manipulatif. Justru pusat terus bekerja dalam bingkai konstitusi dan NKRI. Mestinya kita tingkatkan koordinasi dan sinergi, bukan obral caci maki. Kami meradang lantaran etika publik menghilang!" kata Yustinus.
Menurut Yustinus Prastowo, data lifting minyak yang diproduksi Kabupaten Meranti turun pada tahun ini. Hal itu berdasarkan data Kementerian ESDM.
Ia juga menegaskan, transfer ke Daerah (TKD) Kabupaten Meranti sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan UU Nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Berita Terkait
-
Ribut-ribut Bupati Meranti soal DBH Migas, Anggota DPRD Minta Pejabat asal Riau Bersatu
-
Buntut Bupati Meranti Ingin Angkat Senjata, Jokowi Didesak Evaluasi DBH Migas: Sudah Tidak Relevan
-
DUH! Bupati Kep Meranti Dipanggil Anak Buah Jokowi, Pernyataan Resmi Kemendagri soal Muhammad Adil
-
Bupati Meranti Ingin Angkat Senjata, Rocky Gerung: Masuk Akal, Saya Berkali-Kali ke Riau, Memang Ada Kemiskinan
-
Bupati Meranti Ancam Ingin Pisahkan Diri Dari Indonesia, Pengamat: Kekesalan Sudah Memuncak
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?