Suara.com - Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Martin Lukas mengatakan bahwa, Putri Candrawathi terbukti ikut dalam persekongkolan Ferdy Sambo menghabisi korban.
Keterlibatan Putri Candrawathi terlihat ketika di persidangan PN Jakarta Selatan yang digelar belum lama ini. Martin bilang, Putri keceplosan saat menjawab pertanyaan majelis hakim.
"Putri itu keceplosan ketika ditanya majelis hakim. Putri ditanya apakah yang saudara lakukan ketika terjadi penembakan," tutur Martin dikutip dari tayangan Kanal YouTube metrotvnews pada Rabu, (14/12/2022).
"Dia jawab jujur mengatakan ketika terjadi penembakan Putri justru menutup telinga. Nah itu janggal," sambungnya.
Menurut Martin, respon Putri yang diduga keceplosan menunjukan bahwa, Putri telah mengetahui suatu peristiwa yang terjadi serta siapa korbannya.
Seharusnya, yang dilakukan Putri ketika mendengar suara tembakan yakni mengamankan diri entah masuk ke kolong kasur atau lemari baju. Putri juga bisa langsung menghubungi Ferdy Sambo selaku suaminya atau ajudannya guna mencari tahu apa yang terjadi di luar sana.
"Dia yakin dan percaya diri bahwa di luar situasinya aman walaupun ada tembakan. Ya karena diduga kuat dia tahu peristiwa apa yang terjadi di luar kamarnya," tuturnya.
Hal senada juga diungkap Bharada E. Putri tak mengakui bahwa dirinya tak ikut menyaksikan obrolan dan skenario yang disusun Ferdy Sambo.
Pria 24 tahun itu bilang, dia dan Sambo membicarakan skenario penembakan Yosua di rumah lantai 3 Saguling.
"Tadi ibu PC bilang tidak tahu pada saat saya mengobrol dengan FS di lantai 3, padahal kenyataanya PC ada saat FS dan saya mengobrol dan menjelaskan soal skenario dan menyuruh saya menembak Yosua," kata Bharada E.
Tidak hanya itu, Bharada E mengaku, istri mantan Kadiv Propam Polri juga menyaksikan Bharada E saat mengisi peluru.
"Makanya kalau seandainya CCTV lantai dua dan tiga rumah Saguling serta jalan Bangka semua akan lebih terang, ibu mungkin tidak akan berani berbohong di depan pengadilan begini," ujar Richard tegas.
Sebagaimana diketahui, pada Juli 2022 lalu Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. Otak pembunuhan adalah senior korban yaitu Ferdy Sambo.
Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus Duren Tiga berdarah. Adapun keempat tersangka itu adalah Bharada E atau Richard Eliezer (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma'ruf (asisten keluarga Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).
Mereka dituntut melanggar Pasal 340 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 Subsider Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 dengan ancaman tuntutan maksimal 20 tahun penjara atau pidana mati.
Tag
Berita Terkait
-
Putri Candrawathi Ngaku Diperkosa, Ahli: di Dalam Hukum Setiap Dalil Harus Dibuktikan
-
Ngaku Diperkosa Yosua, Putri Candrawathi Sempat Makan Dulu Baru Ngadu ke Sambo, Kok Masih Bisa Nafsu Makan?
-
Tes Poligraf Ungkap Putri Chandrawati Berbohong, Bagaimana Cara Kerja Alat Ini?
-
Jadi Barang Bukti di Sidang Ferdy Sambo, Isi PAP Bharada E ke Pacar Jadi Sorotan
-
Kuasa Hukum Minta Hakim Langsung Jatuhkan Vonis Ferdy Sambo, Publik Kesal: Sudah Kehabisan Akal
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional