Suara.com - Sepak terjang Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya, Heru dituding sedang membersihkan jejak Anies Baswedan di Ibu Kota.
Politikus Partai NasDem, Bestari Barus, ikut mengritik langkah Heru Budi tersebut. Bestari menyebut Heru Budi memang berhak untuk mengevaluasi dan merevisi kinerja Anies, sebagaimana peraturan yang telah dibuatnya.
"Tergantung pada situasi dan kondisi. Kalau nanti ada bencana, itu bisa berubah. Apabila target yang tercapai tidak maksimal dapat dilakukan hal tertentu. Terkait dengan hal itu, kewenangannya dibatasi dengan RPD itu," kata Bestari dikutip dari Apa Kabar Indonesia Pagi di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (15/12/2022).
Bestari pun menekankan poinnya, yakni perubahan bisa dilakukan apabila telah dilakukan evaluasi terhadap kinerja Anies sebelumnya berdasarkan RDP.
Hal inilah yang disoroti Bestari, sebab menurutnya Heru Budi belum pernah mengadakan rapat pimpinan sejak menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta tanggal 17 Oktober 2022.
"Saya menyarankan begini saja, sederhananya, jangan berpikir sendiri. Pak Pj ini kan sampai hari ini saya belum mendengar ada rapim," terang Bestari.
"Kalau Pak Anies itu sendiri tidak terlalu hirau dengan yang banyak dibicarakan, (seperti) perubahan tagline, city branding," sambungnya.
Lalu kemudian ada juga aksi pencopotan beberapa petinggi BUMD DKI Jakarta. Bestari kembali menegaskan bahwa Heru Budi memang berhak mengubah hal-hal di Ibu Kota tetapi baiknya tetap dilakukan evaluasi.
"(Perubahan) dapat dilakukan setelah evaluasi. Nah pertanyaannya apakah baru dilantik 17 Oktober sudah melakukan evaluasi?" kata Bestari.
"Berarti perubahannya tidak secara substansi? Berarti tidak diperlukan?" tanya pembawa acara.
"Itu haknya, tetapi diisyaratkan di dalam RPD tersebut lakukan evaluasi," tegas Bestari.
Namun pernyataan Bestari ini didebat balik oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak. Gilbert malah mempertanyakan evaluasi seperti apa yang diperlukan baru Heru Budi berhak melakukan perubahan-perubahan di Ibu Kota.
"Kalau dikatakan gubernur sekarang main sendiri, lalu gubernur yang lalu tidak pernah hadir di paripurna gimana? Lebih parah lagi kalau begitu," tandas Gilbert.
Berita Terkait
- 
            
              Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Dianggap Tidak Sopan: 'Karya Anies Mau Dimusnahkan'
- 
            
              Gerindra Diminta Legawa Jika Nantinya Anies Menang Lawan Prabowo
- 
            
              Kasihan Anies! Sudah Safari Politik Sana-sini, Ternyata Tak Pasti Lolos Pilpres 2024
- 
            
              Pedas! Bandingkan Slogan Baru Milik Heru Budi dengan Era Anies, PKS Blak-blakan: Yang Sekarang Gak Keren
- 
            
              Tak Masalah Slogan DKI Diganti, Relawan: Petanda Setelah Anies Bawa Jakarta Sukses, Indonesia Sukses
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
- 
            
              Polisi Sita Batang Ganja hingga Papir dari Onad, Istri Ikut Diamankan!