Suara.com - Hingga kini masih belum kasus temuan misteri potongan jari manusia di dalam sayur lodeh terus diselidiki kepolisian karena masih belum bisa dipastikan apakah bagian jari yang ditemukan tersebut merupakan telunjuk atau kelingking.
Kabar kekinian, potongan jari tersebut akan dikirim ke Pusdokkes Mabes Polri di Jakarta pada Minggu (18/12/2022) untuk mengetahui DNA pemiliknya.
Meski begitu, Dokkes Polda NTT sebenarnya menyimpulkan sementara jika jari perempuan tersebut merupakan milik perempuan.
"Iya, sepertinya jari perempuan," kata Kasubbid Dokpol Bid Dokkes Polda NTT AKBP dr Edy Hasibuan seperti dikutip Digtara.com-jaringan Suara.com.
Namun untuk memastikan lebih lanjut, masih akan tergantung dari hasil pemeriksaan DNA dari Mabes Polri pada Minggu besok.
"Tapi kita perlu uji DNA dulu guna memastikan apakah benar potongan jari itu milik perempuan atau laki-laki," katanya.
Sementara itu, Reskrim Polres Belu masih terus memeriksa sejumlah saksi untuk dimitai keterangan dan mengumpulkan bukti lainnya.
"Sudah ada empat orang saksi yang kita mintai keterangannya," ujar Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Belu Ipda Beggie Ferlando Pratama.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada pihak yang dinyatakan bertanggung jawab terkait kasus temuan potongan jari manusia di dalam sayur lodeh tersebut.
Baca Juga: Misteri Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh Mulai Terkuak, Polisi Sebut Milik Perempuan
"Masih kita dalami," katanya.
Potongan Jari Mengecil
Sebelumnya, Edi menyebut jika potongan jari yang ditemukan di dalam sayur lodeh sudah mengecil.
"Ini jari orang dewasa, tapi sudah kecil dan hitam. Tadi setelah diukur itu 1,5 cm," kata Ahli Forensik dr Edi Hasibuan dr Edi, Jumat (16/12/2022).
Karena kondisi jari yang sudah lama, mengecil dan kering, petugas perlu waktu tiga minggu sampai sebulan untuk mengidentifikasinnya
"Ini kami bisa tunggu hasil keluar sekitar tiga minggu, bahkan bisa satu bulan karena yang tersisa daging masih melekat di kuku tapi kecil," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka